[ad_1]
JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah isu seputar Jabodetabek menjadi perhatian pembaca pada Kamis (18/10/2018), salah satunya soal kasus peluru nyasar yang mengenai ruangan anggota DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya menetapkan dua pegawai Kementerian Perhubungan sebagai tersangka.
Sebelum Diamankan, Tersangka ” Peluru Nyasar” Tembakkan Hampir 300 Peluru
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, saat diamankan, tersangka kasus peluru nyasar di Gedung DPR RI sudah menembakkan hampir 300 butir peluru dari total 450 peluru yang dimiliki.
“Dia (tersangka) kan membeli 9 dus (peluru), tiap dusnya ada 50 butir. Dia sudah menembakkan 290-an (peluru) lebih lah,” ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2018).
Argo mengatakan, awalnya tembakan tersangka mengarah ke sasaran yang tepat.
Baca selengkapnya: Sebelum Diamankan, Tersangka Peluru Nyasar Tembakkan Hampir 300 Peluru
Baca juga: Peluru Nyasar ke Gedung DPR, Lapangan Tembak Senayan Ditutup Sementara
Baca juga: Peluru Nyasar Berulang Kali Terjadi, Lapangan Tembak Senayan Akan Direlokasi
Isu lain yang diminati pembaca mengenai kemitraan Pemkot Bekasi dan Pemprov DKI. Ini berkaitan dengan dicegahnya truk sampah DKI oleh Dinas Perhubungan Kota Bekasi.
Selama ini, DKI membuang sampah ke Bantargebang, Bekasi.
Wali Kota Bekasi Sebut Pemprov DKI Sulit Ditemui Bahas Kemitraan
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku kesulitan bertemu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membahas kemitraan antara Pemkot Bekasi dengan Pemprov DKI.
Pria yang akrab disapa Pepen itu mengatakan, pihaknya ingin membahas kemitraan dengan Pemprov DKI Jakarta.
Sebab, Pemprov DKI dianggap belum melaksanakan kewajiban sebagaimana yang sebelumnya sudah disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemkot Bekasi dengan Pemprov DKI.
Pepen menyampaikan hal tersebut berkaitan dengan dicegahnya truk sampah DKI oleh Suku Dinas Kebersihan Kota Bekasi.
Selama ini, truk itu membawa sampah dari DKI untuk dibuang ke Bantargebang, Bekasi.
Baca selengkapnya: Wali Kota Bekasi Sebut Pemprov DKI Sulit Ditemui Bahas Kemitraan
Baca juga: Pemprov DKI Tak Wajib Penuhi Semua Proposal Dana Hibah Bekasi
Baca juga: Pemkot Bekasi Ajukan Hibah ke Pemprov DKI Rp 2,09 Triliun
Polisi Sita Koleksi Senjata Api dari Apartemen Korban Bunuh Diri di Tanjung Duren
Aparat kepolisian menemukan berbagai jenis koleksi senjata api saat menangani kasus dugaan bunuh diri yang dilakukan OWA (43) di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Selasa (16/10/2018).
Korban yang tewas setelah mengucap kalimat perpisahan kepada adiknya melalui sambungan telepon itu diduga memiliki sejumlah senjata api secara ilegal.
“Apabila tersangka atau korban ini tidak meninggal dunia, tentunya akan menjadi perhatian terkait dengan undang-undang darurat terkait dengan kepemilikan senjata. Sebab, kami temukan beberapa jenis senjata,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Henky Haryadi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (17/10/2018).
Baca selengkapnya: Polisi Sita Koleksi Senjata Api dari Apartemen Korban Bunuh Diri di Tanjung Duren
[ad_2]
Source link