[ad_1]
Hal itu diutarakan kader PKS Jakarta Timur Amin Agustin terkait kabar bahwa PKS Jakarta Timur tidak ingin mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Teman-teman Gerindra enggak komitmen. Kader-kader di bawah kesal juga. Saya melihat suasana kebatinan teman-teman seperti itu,” tutur Amin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (19/10).
Amin mengatakan sudah banyak yang menyebut bahwa Gerindra sepakat memberikan kursi Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga kepada PKS. Dia mempertanyakan mengapa hal itu tak segera direalisasikan hingga hari ini.
Padahal, kata Amin, PKS telah legowo ketika cawapres bukan berasal dari kader partainya. Atas dasar itulah sejumlah kader PKS Jakarta Timur merasa kecewa terhadap Gerindra.
“Gerindra ini sekutu yang, PKS sudah mengalah melulu, tapi dalam masalah ini masih belum komit. Padahal cawapres bukan dari PKS, kita udah legowo. Enggak ada masalah,” ujar Amin.
Sebelumnya, beredar konten di twitter yang berisi tentang PKS bakal fokus meraih 12 persen suara pileg, sementara kampanye presiden diserahkan kepada Gerindra. Konten tersebut tercantum logo serta nomor urut PKS dan tertanda Amin Agustin, Biro PKF DPD PKS Jakarta Timur.
Amin mengamini bahwa dirinya pernah menulis kalimat demikian melalui akun twitternya. Namun, dia menampik mengolah kalimat tersebut menjadi meme seperti yang telah beredar.
“Saya sendiri masih mencari siapa yang bikin meme itu,” ucap Amin.
Amin lalu menjelaskan bahwa kalimat tersebut sebatas ekspresi kekecewaan pribadi terhadap Gerindra. Dia menegaskan hal itu bukan arahan struktural dari DPD PKS DKI Jakarta maupun DPP PKS. Amin juga tidak menyebut dirinya mengancam Gerindra ataupun Prabowo dan Sandiaga.
“Konteksnya bukan sebagai keputusan struktur, tapi ekspresi kebatinan selaku kader yang melihat kondisi hari ini yang seperti itu,” kata Amin.
[Gambas:Twitter]
Amin kemudian menyampaikan bahwa hingga saat ini PKS masih mendukung Prabowo-Sandi sebagai capres-cawapres. Dia mengklaim seluruh kader PKS masih mensosialisasikan Prabowo-Sandi kepada masyarakat meski memang ada suasana batin yang kurang mengenakkan.
Apabila kursi Wagub DKI Jakarta tidak kunjung diberikan hingga beberapa bulan mendatang, kata Amin, kader PKS tetap terus mensosialisasikan Prabowo-Sandi. Misalnya dengan turut memasang alat peraga kampanye berupa spanduk, baliho, umbul-umbul dan lain-lain.
Meraih simpati mbada dengan kegiatan juga terus dilakukan. Hal itu dikarenakan belum ada komando dari DPP untuk berhenti mensosialisasikan Prabowo-Sandi kepada masyarakat.
“Setahu saya kalau kader PKS bergerak sesuai arahan. kalau tidak ada arahan, kita terus berjalan. Selama belum ada perintah off, tidak akan off,” ucap Amin.
Bantah Perbedaan
Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin membantah perbedaan suara antara DPD PKS Jakarta Timur dengan DPP PKS soal dukungan ke pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Hal itu menanggapi beredarnya konten digital berisi tentang PKS fokus meraih 12 persen suara Pileg, sementara kampanye pemenangan Prabowo-Sandiaga diserahkan kepada Gerindra. Konten tersebut tercantum logo PKS dan tertanda Biro PKF DPD PKS Jakarta Timur Amin Agustin.
Menurutnya, konten tersebut diduga dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Tidak ada perbedaan sikap antara DPP dengan struktur di DKI Jakarta. Ada info itu dibuat oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab,” ujar Suhud saat dikonfirmasi, Jumat (19/10).
Meski menduga demikian, Suhud menyebut DPP PKS segera mengkonfirmasi hal tersebut kepada DPD PKS Jaktim. Sebab, ia menyebut DPP PKS tidak pernah mengeluarkan kebijakan untuk tidak mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga.
Lebih lanjut, Suhud mengklaim koalisi partai pendukungan Prabowo-Sandiaga yang terdiri dari Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat tetap solid. Sehingga, ia mengklaim PKS tetap berkomitmen mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
“Koalisi tetap solid. PKS tetap berpegang pada komitmen mendukung pasangan Prabowo-Sandi,” ujarnya.
(jps/ugo)
[ad_2]
Source link