Sekeluarga Tewas, Pembantu in Tetangga Heran Tak Ada Suara Tembakan, Ternyata Ini Penyebabnya



[ad_1]

BANGKAPOS.COM, PALEMBANG – Empat anggota sekeluarga tewas mengenaskan dengan luka tembak di rumahnya Perumahan Vila Kebon Sirih Blok A18, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/10/2018).

Tewasnya istri dan anak Fransiscus Xaverius (FX) Ong (45) akibat dibunuh Ong sendiri yang kemudian pelaku bunuh diri, sempat menimbulkan pertanyaan.

Hal itu lantaran saat kejadian pembunuhan, baik pembantu maupun tetangga sama sekali tak mendengar suara tembakan.

Isu dugaan bahwa keluarga FX Ong ini menjadi korban pembunuhan orang lain sempat bergulir.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menjelaskan penyebab tak ada suara tembakan yang diletuskan oleh FX Ong saat membunuh istri dan anak Ong.

Dalam badisa pertama oleh penyidik, menurut Zulkarnain, senjata yang digunakan FX Ong bukanlah keluaran dari pabrikan. Melainkan senjata yang telah dimodifikasi sebelumnya.

"Jadi saya klarifikasi, sebelumnya saya bilang adalah pabrikan Taiwan. Hasil uji balistik, senjata itu hanya gagangnya saja yang pabrikan, sementara laras senjata buatan sendiri, artinya senjatanya adalah rakitan, "kata Zulkarnain.

Zulkarnain mengatakan, letusan senjata revolver pun berbeda dengan senjata jenis glock. Suara antara dua senjata itu memiliki ledakan yang berbeda. Terlebih lagi senjata milik Ong FX adalah rakitan.

"Saya rasa senjata revolver itu suaranya tidak terlalu keras, apalagi di dalam kamar. Dan, bisa jadi kondisi malam pembantunya sudah tidur, sehingga tidak terdengar, ujar Zulkarnain.

Jenderal bintang dua ini mulanya menduga bahwa senjata api rakitan yang digunakan FX Ong untuk menghabisi nyawa istri dan anaknya tersebut sempat dilapisi dengan bantal agar suara letusan sedikit teredam.

Namun, dari hasil olah TKP, tak ada satupun bantal yang ditemukan tertembus peluru.

"Menurut saya revolver tidak keras, berbeda dengan glock, tidak mengejutkan banget apalagi dalam kamar. Awalnya diduga pakai bantal, namun bantal juga ternyata tidak ada yang bolong, "ungkapnya.

Hasil Otopsi: Peluru Menembus Tempurung Kepala

Empat proyektil berhasil diangkat dari satu keluarga yang diduga bunuh diri usai menjalani otopsi rumash sakit Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (25/10/2018).

Satu keluarga Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) tersebut tewas dengan kondisi peluru bersarang of bagian otak karena proyektil menembus tempurung kepala.

Hal itu diungkapkan langsung dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kompol Palembang Mansyuri, Kamis (25/10/2018).

Dijelaskan Mansyuri, otopsi keempat jenazah dimulai dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB, Rabu (25/10/2018).

Dari hasil otopsi, FX bersama istri dan anaknya tewas dalam kurun waktu kurang dari 12 jam. Seluruh proyektil juga bersarang di otak para korban, setelah menembus tempurung kepala.

"Semuanya bersarang di otak, tidak sampai tembus ke kepala belakang," kata kompol Mansyuri.

[ad_2]
Source link