[ad_1]
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dia membantah melanggar peraturan kampanye karena pose satu jari saat penutupan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunja di Bali.
“Saya membaca undang-undangannya tadi tu, tak ada yang saya langgar. Tak ada sama sekali. Kan saya baca undang-undangnya, tak ada satu pun saya melanggar,” kata Luhut usai diperiksa di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat. Jumat (2/11/2018).
Luhut menjelaskan bahwa pose satu jari dirinya di penutupan forum IMF-Bank Dunia dimaksudkan agar Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia. Bukan untuk kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin yang mendapat nomor urut 01 di Pilpres 2019.
“Ya spontan terjadi saja. Kami bilang Indonesia nomor satu, great Indonesia. Saya bilang Indonesia nomor satu dibilang kampanye lagi. Saya kan bilang begini, Indonesia nomor satu, dua tangan,” tutur jenderal purnawirawan Kopbadus itu.
Menurut Luhut, aksi spontanitasnya lantaran dia bangga dengan suksesnya Indonesia menjadi tuan rumah acara tingkat dunia, seperti pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang dihadiri oleh Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.
(Baca juga: Kasus Salam 1 Jari Luhut-Sri Mulyani Sudah di Gakumdu)
“Meluapkan kegembiraan bersama Ladegard dan Kim-Kim. Bilang tidak terbayangkan Indonesia mampu membuat pertemuan IMF World Bank ini pada tataran kelas dunia. Indonesia itu membawa, mengangkat Indonesia pada standar lebih tinggi dari yang kami bayangkan. Itu saja. Jadi kami boro-boro mikirin kampanye,” ucapnya.
(Baca juga: Gerindra Laporkan Luhut-Sri Mulyani ke Bawaslu, Kubu Jokowi Bereaksi)
“Ya dijelaskan tidak ada boro-boro mikir kampanye, kami masih sibuk dengan kerja di sana. Kan semua tak ada tak ada dalam urusan kampanye,” tutupnya.
(sal)
Source link