[ad_1]
Game Mobile Legends masih konsisten berada di peringkat pertama dalam daftar game gratis terpopuler di Google Play Store Indonesia. Game ini bahkan diklaim memiliki 200 juta pengguna global, dengan 100 juta di antaranya pemain Indonesia per September 2018 lalu.
Apa yang membuat game bergenre MOBA (Multiplayer online battle arena) ini menjadi populer dan dimainkan banyak gamer dari berbagai kalangan?
Moonton, selaku pengembangnya, berbagi cerita bagaimana mereka bisa membawa game Mobile Legends menuju kesuksesan. Perusahaan asal China ini mengaku melakukan beberapa upaya untuk memaksimalkan game-nya tersebut.
Menurut CEO Moonton Justin Yuan, hal pertama yang mereka lakukan adalah fokus pada pengalaman pemainnya. Jika pemainnya mengalami kendala, misal jaringan, mereka akan langsung bergerak menyelesaikannya.
“Di dalam sport games yang membutuhkan network dan menyelesaikan masalah network kita menggunakan lebih dari 500 server yang memungkinkan kami menjangkau semua user,” kata Yuan di acara World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (8/11).
Upaya kedua adalah memangkas ukuran file game Mobile Legends. Hal ini bertujuan agar pengguna dengan koneksi internet yang lambat tidak terbebani ketika mengunduh data tambahan saat main game.
“Di Asia Tenggara dan Amerika Selatan, 75 persen user-nya pakai Wi-Fi, sulit download paket 100 MB. Makanya kami berupaya mengurangi paket instalasi kurang dari 100 MB, bahkan banyak game lain yang mnggunakan lebih dari 100 MB,” tambahnya.
Tak lupa pengembang juga memikirkan pengguna yang memiliki smartphone dengan spesifikasi rendah. Yuan berkata, Moonton selalu memastikan setiap ponsel, termasuk kelas entry-level, dapat menjalankan game Mobile Legends dengan lancar.
Setelah itu, giliran konten Mobile Legends yang menjadi fokus berikutnya. Moonton berkomitmen terus melakukan pembaruan game untuk memperkaya kontennya, mulai dari tambahan mode permainan hingga tokoh Hero.
Lokalisasi konten juga dibutuhkan agar Mobile Legends bisa terus populer di suatu negara. Indonesia misalnya, Moonton sudah mengimplementasikan fitur Bahasa Indonesia dan juga Hero dengan budaya lokal.
“Dua taun yang lalu, Mobile Legend hanya punya 10 Hero. Kami update terus dan sekarang ada 70 Hero, jauh lebih bagus dari pada versi pertama,” ungkap Yuan.
“Kami bekerja sama dengan seniman lokal seperti Yuniarto, pencipta Gatot Kaca, merupakan salah satu hero favorit dari game ML saat ini. Selain itu, game kami juga menggunakan Bahasa Indonesia bahkan dar versi pertama.”
Semua usahanya tersebut terbukti membawa Mobile Legends menjadi game smartphone terpopuler di Indonesia dan beberapa negara lain. Game ini bahkan sudah memiliki liga pertandingan profesional sendiri, yang diklaim diikuti lebih dari 8.000 tim eSports.
Pada September lalu, Moonton selaku pengembang game Mobile Legends mengungkapkan jumlah pemain ML di Indonesia telah mencapai angka 100 juta. Angka ini merupakan setengahnya dari total jumlah pemain Mobile Legends di dunia yang sebesar 200 juta.
[ad_2]
Source link