[ad_1]
Kapolres Tapanuli Utara AKBP Horas Marisi Silaen menjelaskan pemicu penusukan karena pelaku tersinggung diejek oleh Hulman. Keduanya merupakan tetangga dan berdomisili tak jauh dari Lapo Tuak itu.
“Jadi seminggu sebelum kejadian penikaman ini, korban dan pelaku sama-sama minum di Lapo Tuak sampai tengah malam,” ujar Horas kepada wartawan, Jumat (9/11).
Saat tengah minum tuak, tiba-tiba istri dari pelaku Rommel Parulian datang dan menyuruh Rommel pulang. Namun, Hulman malah mengejeknya. Pelaku tersinggung dengan ucapan Hulman yang mengimbaunya untuk menuruti ajakan istrinya pulang.
Horas menambahkan pada Rabu (7/11) sekitar pukul 21.10 WIB, tersangka melintas di depan rumah korban. Saat itu pelaku melihat Hulman Nababan dan berkata kotor. Pelaku juga mengajak korban berkelahi. Ajakan tersebut disambut oleh Hulman Nababan sehingga terjadi perkelahian.
Akibatnya Hulman membawa parang dan Rommel Parulian membawa pisau panjang. Dalam perkelahian itu, parang Hulman lepas dari pegangan dan terpeleset jatuh ke parit.
“Sewaktu jatuh tersebut diambil kesempatan oleh Rommel menusuk perut Hulman sebanyak empat kali di bagian perut. Warga yang melihat kejadian itu langsung melerai keduanya dan membawa korban keduanya ke rumah sakit,” paparnya.
Hulman sempat kritis karena mengalami luka tikaman. Korban langsung dievakuasi ke RSU Tarutung. Sedangkan Rommel Parulian sudah diamankan di Polsek Siborong-Borong.
“Dari lokasi, polisi mengamankan 1 bilah parang berukuran 1 meter, 1 bilah parang berukuran 80 cm dan 1 tangkai besi petak berwarna hitam dengan ukuran kurang lebih 2 meter,” urai Horas.
Dia mengatakan saat ini kasus tersebut sudah diambil alih Polres Taput. Kondisi korban saat ini mulai pulih. Sedangkan pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di kepolisian.
“Kita sudah mengamankan pelaku beserta barang-barang yang diduga ada kaitannya dengan perkara,” bebernya.
(fnr/DAL)
[ad_2]
Source link