[ad_1]
KOMPAS.com – Di awal musim hujan ini, air terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk, Jawa Timur mengalirkan air berwarna hitam pekat, tidak seperti biasanya.
Air hitam itu mengalir dengan debit yang cukup deras dari ketinggian kurang lebih 105 meter. Orang-orang yang baru mengetahui fenomena semacam ini pun dibuat heran.
Tidak adanya informasi yang menjelaskan kejadian itu, menyebabkan banyak informasi simpang siur beredar di media sosial dan pesan grup WhatsApp.
Ada yang menyebut luapan air hitam di air terjun itu merupakan banjir bandang, karena hujan turun. Ada pula informasi yang menyebutkan bendungan yang jebol sehingga air meluap sedemikian derasnya.
Penjelasan lain menyebutkan air itu tercampur dengan pasir hingga berubah warna menjadi hitam. Kejadian ini bahkan disebut sebagai sebuah pertanda buruk.
Namun, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengklarifikasi fenomena yang tejadi di air terjun kawasan wisata itu.
Berubahnya warna hitam air terjun Sedudo di Nganjuk Jawa Timur bukan aliran pasir. Tetapi material abu bekas kebakaran hutan saat kemarau sebelumnya. Hujan dibagian hulu menghanyutkan material kebakaran hutan sehingga debit air terjun berwarna hitam. Kejadian hanya sesaat. pic.twitter.com/lMWXVakSVm
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 14 November 2018
Melalui akun Twitter miliknya, @Sutopo_PN, pada Rabu (14/11/2018) Sutopo menjelaskan, kejadian ini merupakan akibat dari adanya kebakaran hutan yang terjadi sebelum musim penghujan tiba.
Sehingga abu bekas kebakaran di bagian atas, terbawa bersama aliran air.
Sutopo juga menegaskan kejadian ini hanya terjadi sementara waktu. Ketika abu sisa kebakaran di bagian hulu sungai sudah habis, maka warna air akan kembali normal sebagaimana biasanya.
[ad_2]
Source link