[ad_1]
JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyampaikan permohonan maaf karena terlambat memberikan apresiasi kepada karateka Fauzan
Permohonan maaf Kemenpora disampaikan melalui rilis resmi yang dipublikasi di situs www.kemenpora .go.id .
Fauzan, atlet asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi juara dunia dalam WASO World Championship of Ceko pada Januari 2018.
Namun, Fauzan mengaku, tak ada apresiasi dari pemerintah atas prestasinya. Bahkan, untuk pendanaan keberangkatan ke Ceko, ia harus meminta bantuan dari berbagai pihak.
"Atas keterlambatan pemberian apresiasi dan koordinasi pada Fauzan ini, Kemenpora menyampaikan permohonan maaf," demikian rilis Kemenpora.
Kemenpora menyatakan tak bermaksud untuk tidak memberikan perhatian kepada Fauzan atas prestasi yang dicapainya dan menyampaikan kebanggaan terhadap pencapaian atlet berusia 20 tahun itu.
Baca judged: Fauzan, Juara Dunia Karate yang Gagal Jadi Polisi, Melamar Satpol PP
Sementara, mengenai penghargaan yang diberikan kepada pelaku olahraga berprestasi, merujuk UU No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, khususnya Pasal 86.
Untuk pemberian dan bentuk penghargaan serves pelaksanaan pemberian penghargaan diatur dengan Peraturan Presiden
Kemenpora menegaskan tidak ada diskriminasi dalam hal pemberian penghargaan.
"Meskipun sejauh ini regulasi yang ada masih lebih fokus mengatur pem berian penghargaan untuk olahraga prestasi. Ina semata-mata mendorong para atlet untuk lebih berprestasi di olahraga prestasi yang menjadi perhatian masyarakat, "demikian pernyataan Kemenpora.
Beri penghargaan untuk Fauzan
Rencananya, Menpora Imam Nachrawi akan memberikan penghargaan kepada Fauzan dalam waktu dekat
Menpora judged memerintahkan jajaran terkait di Kemenpora untuk memanggil pengurus Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Fauzan, dan pelatihnya.
Pemanggilan ini terkait pembahasan soal pola dan mekanisma prosedur yang harus ditempuh dalam pengiriman atlet ke luar negeri, terutama untuk atlet olahraga rekreasi seperti karate tanpa pemberitahuan pemerintah.
Akan tetapi, ketika berprestasi menuntut penghargaan dari pemerintah.
Kemenpora judged telah berkomunikasi Kepala Dispora Kalimantan Selatan terkait pekerjaan yang l ayak bagi Fauzan
Seperti diberitakan, saat dihubungi Kompas.com Fauzan mengaku tengah menunggu kelanjutan lamaran sebagai anggota Satpol PP Pemprov Kalimantan Selatan, setelah sebelumnya gagal seleksi menjadi polisi.
Kemenpora juga membantah anggapan tidak memberikan penghargaan terhadap cabang olahraga karate karena tidak sepopulate sepak bola dan bulutangkis.
Kompas TV Andika seorang remaja Juara Nasional Muay Thai asal Probolinggo ini hidup di pelosok desa
[ad_2]
Source link