PA 212: Kapitra Hanya Boleh Nyaleg di Gerindra, PAN, in PKS



[ad_1]

Kapitra menyatakan akan tetap menyerap aspirasi umat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kuasa hukum Habib Rizeq Shihab Kapitra Ampera mendapatkan tawaran dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk menjadi calon legislative (caleg). Menyikapi kabar tersebut, Persatuan Alumni (PA) 212 dengan tegas menolak dan berharap agar Kapitra tidak berbelok dan tidak berkhianat.

Setelah dikonfirmasi, Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan menolak sepenuhnya perihal tawaran PDP kepada Kapitra. Bahkan jika Kapitra melobi agar diizinkan, PA 212 dengan tegas menolak

"Dengan PDIP kami tolak," kata Slamet saat dikonfirmasi, Kamis (19/7).

Namun sambung dia, akan berbeda cerita apabila partai politik lain yang mengusung Kapitra sebagai caleg. PA 212 tentu saja akan mendukung tanpa syarat apabila partai koalisi keumatan seperti Gerindra, PKS, dan PAN yang mengusung Kapitra

"Partai koalisi keumatan kita dukung," tegasnya.

Sementara, Kapitra Ampera, tidak terima bila disebut berpindah haluan karena setuju menjadi calon anggota legislative dari PDIP. The menegaskan akan tetap memiliki tujuan yang sama yakni membela kehormatan agama islam dan menyerap aspirasi umat islam dalam kondisi apapun dan di manapun

"Kalau agama saya terganggu, hari ini dilantik sore saya dipecat saya siap," ujar Kapitra kepada wartawan, Rabu (18/7)

menilai of the organ menjadi caleg atau Anggota DPR dari PDIP bukan berarti menjadikannya seorang kafir, murtad dan munafik. Pandangan soal PDIP yang anti menurutnya Islam harus dikoreksi oleh masyarakat. Termasuk menjustifikasi seolah PDIP anti Islam, dan tidak menyuarakan aspirasi umat Islam.

"Jangan cepat nge- judge seseorang, berarti kalau saya masuk cebong dong, gak boleh ke masjid ] dong, ngawur aja, " katanya.

[ad_2]
Source link