[ad_1]
Jakarta, CNN Indonesia – Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-601 masih memadati Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Beberapa keluarga tampak berkumpul di luar kamar jenazah menunggu kemungkinan korban tambahan yang dibawa ke Rumah Sakit.
Pantauan CNNIndonesia.com, keluarga korban juga memadati Gedung Disaster Victim investigation (DVI) untuk menyerahkan data-data keluarga mereka yang menjadi korban pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang tersebut.
Salah satu anak dari penumpang Air Lion JT-601, Niko, masih berharap baik ayahnya jika, Harwinko, yang merupakan pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bisa Ditemukan.
"Saya sih masih berharap, karena belum ada pernyataan resmi dari sini (Rumah Sakit Polri Kramat Jati)," ujarnya kepada para wartawan, Senin (29/10).
Siang tadi, 24 kantung jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk diidentifikasi. Dari total 189 penumpang, 10 korban merupakan pegawai BPK RI.
Percepat Identifikasi
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) M Syaugi mengatakan sinergi antara Basarnas dengan Polri khususnya terkait identifikasi korban di Rumah Sakit Polri Kramat Jati terus dilakukan.
"Terjalinnya hubungan yang baik antara Basarnas dan Polri, mempercepat pengidentifikasian proses," ujarnya kepada wartawan of Rumah Sakit Polri, Senin (30/10).
Tak hanya dengan polisi, komunikasi basarnas dengan keluarga korban juga dilakukan semakin intens. Kerjasama yang baik dengan keluarga korban, imbuh syaugi, akan memudahkan informasi tim gabungan untuk mengidentifikasi korban.
Menurut Syaugi, dari hasil pantauan yang dilakukan siang ini, tim gabungan tidak menemukan satupun korban yang berada di atas permukaan laut. Untuk itu, tim gabungan akan fokus mencari korban jatuhnya pesawat di dalam laut.
Selain itu, tim gabungan judged masih belum menemukan badan pesawat. Syaugi memastikan tidak ada kendala yang berarti saat pencarian.
"Ini hanya masalah waktu," Katanya.
Pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 milik Air Lion jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10).
Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Banten pukul 06.10 WIB untuk menuju Pangkal Pinang. Namun pada pukul 06.33 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Pesawat sempat meminta kembali ke landasan sebelum akhirnya hilang dari radar. Pesawat membawa total 189 orang yang terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi, serves delapan awak kabin.
(Din / DAL)
[ad_2]
Source link