[ad_1]
Indonesia gagal ke perempat final Piala Asia U-19 2018 setelah gol dari Shunki Higashi dan Taisei Miyashiro memberi Jepang kemenangan 2-0. Namun, bukan kedua pencetak gol yang dianggap sejumlah pemain Indonesia sebagai pemain Jepang yang paling berbahaya.
Kiper Timnas Indonesia U-19 Muhammad Riyandi dan bek David Rumakiek mengatakan dia lebih khawatir dengan permainan Kubo, yang dijuluki ‘Messi Jepang’ lantaran sempat menimba ilmu di La Masia Barcelona pada 2011-2015. Saat ini dia dipinjam dari FC Tokyo ke Yokohama Marinos.
Takefusa Kubo (9) sempat bermain untuk La Masia Barcelona. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
|
“Harus diantisipasi semua, tapi saya lihat Kubo itu yang harus diawasi tendangannya,” ujar penjaga gawang Timnas Indonesia U-19 Muhammad Riyandi kepada CNNIndonesia.com di Hotel Sultan pada Senin (29/10).
Muhammad Riyandi gagal menghentikan tendangan keras Shunki Higashi. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
|
“Kalau saya pemain yang merepotkan itu nomor 9 [Kubo] dan 18 [Koki Saito]. Kubo memang luar biasa. Secara kualitas, kami sesungguhnya tidak beda jauh. Keunggulan mereka itu adalah teknik,” kata David.
Jepang mencetak gol pertama melalui tendangan jarak jauh Higashi yang bersarang ke pojok kiri gawang Riyandi. Kiper Barito Putera itu mengaku kesulitan mengantisipasi tendangan Higashi.
“[Timnas Jepang U-19] sama saja sih sebenarnya seperti lawan tim lain. Hanya saja, keberuntungan belum di pihak kami. Kalau saya lihat dan badisis lagi lewat rekaman video, memang sulit menghalau gol mereka. Memang kemampuan eksekusi tendangan dari berbagai arah itu terbukti,” ucap Riyandi. (map/bac)
[ad_2]
Source link