Peringkat Kemudahan Berusaha Turun, Kepala BKPM Akui Pemerintah Kehilangan Fokus



[ad_1]

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) Thomas Lembong mengakui, ada semangat yang hilang dari jajaran pemerintah terkait upaya menggenjot peringkat kemudahan berusaha.

Akibatnya seperti diberitakan, peringkat kemudahan berusaha Indonesia turun peringkat dari 72 menjadi 73 seperti yang diungkapkan oleh Bank Dunia.

“Saya ingat waktu Presiden menggaungkan isu kemudahan berusaha pada 2014 itu semua excited, semua semangat. Itu pada 2015, 2016 itu berapi-api, semuanya fokus semangat,” ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakatta, Kamis (1/11/2018).

“Mungkin saya harus akui 2017 mulai kehilangan fokos. Semangat kita enggak sama lah dengan 2014-2016,” sambung mantan Menteri Perdagangan itu.

Baca juga: Kemudahan Berusaha Indonesia Turun Satu Peringkat

Sementara itu kata dia, negara-negara lain justru mulai menjadikan peningkatan peringkat kemudahan berusaha sebagai prioritas layaknya Indonesia pada 2014-2016.

Peringkat kemudahan berusaha dinilai penting untuk meningkatkan kepercayan para investor untuk berinvestasi di negara tersebut. 

Oleh karena itu kata dia, negara lain berupaya keras melakukan reformasi di berbagai bidang. Sementara itu Indonesia justru hilang fokus, hilang semangat sehingga tersalip oleh negara lain.

“Jadi tentunya kami harus intropeksi kenapa kami kehilangan fokus. Kami harus mengambalikan fokus bersama ke kemudahan berusaha,” kata Thomas Lembong.

Sebelumnya, laporan Bank Dunia menyebutkan sejumlah negara mengalami kenaikan skor kemudahan berusaha. Urutan pertama yang mengalami peningkatan kemudahan berusaha tertinggi adalah Afghanistan, disusul Djibouti dan China.

Peringkat RI turun dari 72 menjadi 73. Meski ada perbaikan iklim usaha, namun pertumbuhannya kurang bisa mengimbangi negara lainnya.

Posisi Indonesia jauh tertinggal dari Malaysia di peringkat 15 dengan skor 80,6.

Thailand juga mengalami pertumbuhan kemudahan di peringkat 27 dengan skor 78,45. Sementara peringkat pertama kemudahan berusaha diduduki Selandia Baru, disusul Singapura, Denmark, Hong Kong, dan Korea



[ad_2]
Source link