Putri Jepang Ayako menikah dengan rakyat biasa



[ad_1]

Penggunaan sebagian atau seluruh materi dalam portal berita ini tanpa seijin redaksi tabloidjubi.com akan dilaporkan kepada pihak berwenang sebagai tindakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang
HAK CIPTA dan/atau UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)

banner

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Jakarta, Jubi – Putri Kekaisaran Jepang Ayako resmi menikah dengan rakyat biasa dan siap melepas gelar kerajaan. Ayako menikahi kekasihnya, Kei Moriya, yang bukan berasal dari keluarga bangsawan pada Senin (29/10/2010). Resepsi pernikahan putri ketiga mendiang Pangeran Takamodo, sepupu dari Kaisar Jepang Akihito itu, digelar secara tradisional di Kuil Meiji, Tokyo.

Suami Ayako, Kei, seorang karyawan perusahaan pelayaran Nippon Yusen, setelah menjalin hubungan selama setahun lebih.

“Saya merasa sangat bahagia melangsungkan pernikahan saya dan melihat begitu banyak orang yang mengunjungi Kuil Meiji dan mengucapkan selamat kepada kami,” kata Ayako dalam jumpa pers usai melangsungkan upacara pernikahan yang tertutup.

Berdasarkan aturan istana, keluarga kerajaan harus melepaskan gelarnya jika menikahi seseorang di luar keluarga bangsawan. Setelah merampungkan surat pernikahan, perempuan 28 tahun itu resmi dipanggi Ayako Moriya.

Ayako juga tidak diperkenankan tinggal di kompleks kerajaan setelah menikah. Ia bukan putri Jepang pertama yang menanggalkan statusnya sebagai keluarga kekaisaran. Pada Mei lalu, sepupu Ayako, Putri Mako, mengumumkan akan menikahi seorang pengacara, Kei Komoro.

Namun pada Februari lalu, keduanya memutuskan menunda pernikahan hingga 2020 mendatang karena alasan kesiapan.

Ayako bukan keturunan langsung dari Kaisar Akihito yang berencana turun dari takhta pada 2019. Karena itu, berita rencana pernikahannya tidak terlalu disorot publik Jepang seperti Putri Mako.

Meski begitu, pernikahan Ayako tetap memicu pertanyaan mengenai masa depan kerajaan tertua di dunia ini.

Pernikahan Ayako hari ini dan Putri Mako akan datang dipastikan mempengaruhi jumlah keluarga kerajaan yang terus berkurang menjadi 17 orang saja. Pernikahan keduanya pun dipastikan menambah tugas bagi keluarga kerajaan yang tersisa.

Selama ini, keluarga Kekaisaran Jepang mengalami kekurangan penerus, terutama dari sisi laki-laki. Saat ini hanya ada empat laki-laki pewaris takhta kerajaan yang tersisa.

Keempat penerus itu terdiri dari Putra Mahkota Naruhito, saudaranya yakni Fumihito, serta keponakannya Hisahito dan Masahito. Naruhito akan menggantikan Akihito setelah resmi turun takhta tahun depan. (*)




loading…


[ad_2]
Source link