[ad_1]
Peluncuran perdana for iPhone 8 (Foto: Fanny Kusumawardhani / kumparan )
"Kami mengukur jarak budaya antara dua kelompok sebagai kemampuan untuk menyimpulkan kelompok individual berdasarkan konsumsi media, perilaku konsumen, waktu penggunaan, atau sikap sosial mereka," tulis peneliti dalam risetnya.
Seorang pengguna menjajal iPhone 6s. (Foto: Jofie Yordan / kumparan )
Studi yang meneliti indikator kekayaan itu menemukan bahwa seseorang memiliki pendapatan tinggi jika punya iPhone. Pendapat itu dibuktikan dengan data yang menunjukkan 69 persen pemilik iphone teridentifikasi berpenghasilan tinggi.
Sementara di bawahnya ada pemilik iPad dengan 66,9 persen dikategorikan sebagai orang dengan gaji tertinggi. Sementara pengguna ponsel android hanya 59.5 persen yang diprediksi ilmuwan sebagai orang berpenghasilan tertinggi
Bandingkan dengan tahun 1992, yang disebut dalam penelitian bahwa 62.2 persen pengguna produk saus monster merek Gray Poupon Dijon dikategorikan sebagai orang berpenghasilan teratas.
Dalam penelitian ini, ilmuwan menggunakan dari Mediamark Research Intelligence, mulai dari 1992 sampai dengan 2016, dengan sampel 6.394 warga AS sebagai peserta studi. Peneliti judged mengumpulkan data lain dengan kuesioner dan wawancara tatap muka.
Source link
