[ad_1]
Data-data ini tentu saja diberikan RupiahPlus kepada perusahaan jasa debt collector yang telah ditunjuk untuk menagih utang nasabah. Celakanya, cara penagihan utang ini tidak sopan, bahkan cenderung mengancam, berbuat tidak menyenangkan, dan menghubungi orang yang tidak memiliki hubungan dengan nasabah
Perlakuan ini jadi viral di media sosial setelah sejumlah warga mengaku dihubungi debt collector RupiahPlus dengan cara yang tidak sopan
RupiahPlus akhirnya mengeluarkan "permohonan maaf secara resmi kepada masyarakat yang merasa dirugikan."
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Direktur RupiahPlus, Bimo Adhiprabowo, menyatakan sangat menyesali tindakan-tindakan penagihan utang dengan cara mengancam, intimidasi, pelecehan, serves penagihan ke pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan dengan nasabah.
Dia menambahkan cara penagihan utang yang kontrovesial itu tidak sesuai dengan standard operating procedure (SOP) perusahaannya.
"Tindakan-tindakan penagihan utang yang melanggar tersebut sama sekali bukan bagian dari Standard Operating Procedure (SOP) resmi penagihan RupiahPlus. Karenanya kami sama sekali tidak membenarkan tindakan-tindakan tersebut, "kata bimo dalam keterangan pers yang diterima kumparan Minggu (1/7).
bimo juga conductangkan bahwa rupiah plus bekerjasama dengan pihak ketiga untuk melakukan penagihan utang kepada nasabahnya. Berdasarkan penyelidikan internal, beberapa kolektor RupiahPlus telah bertindak di luar SOP yang telah ditetapkan.
"Terhadap kolektor-kolektor yang melakukan pelanggaran tersebut, RupiahPlus telah melakukan penindakan keras sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku," tambahnya.
Terlepas dari penagihan utang kontroversial yang dilakukan RupiahPlus. Ada baiknya publik lebih teliti dalam melakukan peminjaman di aplikasi layanan pinjam uang.
Perlu diperhatikan aplikasi peer-to-peer lending pemberi pemberi kredit memang meminta akses terhadap yang sama seperti RupiahPlus. Aplikasi-aplikasi tersebut harus 'putar otak' untuk menekan risiko kredit macet, dan cara yang dilakukan adalah memberi bungan tinggi serves mengambil daftar kontak pada ponsel peminjamnya. Jika peminjam sulit dihubungi, maka mereka akan menghubungi orang yang nomornya tersimpan di daftar kontak
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya dari perusahaan Vaksincom, menjelaskan bahwa sebuah aplikasi biasanya akan meminta izin jika mereka hendak mengakses data. Di sini dibutuhkan ketelitian pengguna dalam mengecek data apa saja yang akan diakses oleh aplikasi terkait
Jika pengguna tidak menyetujui permintaan akses data itu, sejumlah aplikasi masih memberi wewenang agar pengguna tetap bisa memakai aplikasi. Namun, ada juda aplikasi yang samak sekali tidak mengizinkan pengguna memakai aplikasi jika izin akses pribadi tidak diberikan. Hali ini juga dilakukan RupiahPlus di Indonesia.
"Kalau mereka tidak memberikan hak akses tersebut maka pinjaman tidak akan diberikan. Kira-kira trade off -nya seperti itu," lanjutnya.
Jadi, sebaiknya selalu waspada sebelum menginstal suatu aplikasi dan perhatikan bagian 'Permission' yang tertera di bagian bawah halaman instal aplikasi di Play Store.
Source link