Stand Lee, Kreator Spider-Man, Meninggal



[ad_1]

Los Angeles – Komikus dunia Stan Lee, yang telah mengubah lanskap genre superhero dengan menciptakan banyak tokoh jagoan yang dicintai di seluruh dunia, telah meninggal pada usia 95 tahun, Senin (12/11) waktu setempat.

Lee adalah kreator tokoh Spide-Man, dan juga The Fantastic Four dan The Incredible Hulk.

Dia meninggal di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles.

Dalam satu tahun terakhir dia menghadapi sejumlah masalah kesehatan, termasuk pneumonia dan gangguan penglihatan.

Sebagai penulis di Marvel Comics dan kemudian menjadi publisher perusahaan yang sama, dia telah menggairahkan industri cerita fiksi superhero yang digemari para pembaca anak muda, tetapi tetap menekankan pada alur cerita yang canggih, dialog tingkat perguruan tinggi, satir, science fiction, dan bahkan berfilsafat.

Ucapan duka cita juga datang dari akun Twitter DC Comics, yang merupakan kompetitor Marvel Comics.

Jutaan orang menyambut baik bergabungnya para tokoh rekaan dia termasuk Spider-Man, Hulk, dan X-Men dalam film-film yang dirilis belakangan ini. Dia juga sempat menggarap proyek-proyek baru seperti film layar lebar “Black Panther” dan “Doctor Strange”, dan juga serial televisi “Agents of S.H.I.E.L.D” dan “Guardians of the Galaxy.”

“Saya kira semua orang menyukai hal-hal yang lebih besar dari kehidupan. Saya menyebutnya sebagai dongeng untuk kaum dewasa,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press pada 2006.

“Kita tumbuh dengan dongeng tentang raksasa, ogre, dan penyihir. Well, Anda sudah lebih tua dan terlalu tua untuk membaca dongeng. Tetapi saya tidak pernah menganggap Anda terlalu tua untuk mencintai hal-hal seperti itu, hal-hal yang lebih besar dari hidup, yang magis dan sangat imajinatif.”

Lee menganggap buku komik sebagai karya seni. Kalau dihitung, setiap hari selama 10 tahun dia melahirkan satu buku komik baru.

“Saya sudah menulis begitu banyak sampai saya tidak tahu lagi. Saya mungkin sudah menulis ratusan atau ribuan (buku komik).”

Para pahlawan rekaannya sangat berbeda dengan tokoh-tokoh yang selalu tampil baik hati ciptaan DC Comics, seperti Superman.

Para personel The Fantastic Four selalu bertengkar satu sama lain, Spider-Man menjadi superhero karena ego Peter Parker, yang didera masalah keuangan dan ketombe.

The Silver Surfer, alien yang dikutuk berkeliling atmosfer bumi, selalu bicara soal sifat buruk manusia. Hulk benci pada dirinya sendiri. Daredevil buta, dan Iron Man punya hati yang lemah.

“Kehebatan para tokoh ciptaan Stan Lee adalah mereka mendahulukan karakter, baru kemudian menjadi superhero,” kata Jeff Kline, executive producer serial televisi animasi “Men in Black” dalam sebuah wawancara pada 1998.

Beberapa tokoh karya Lee menjadi simbol perubahan sosial. Kisah hidup Spider-Man menggambarkan kondisi Amerika pada 1960an, sementara The Black Panther dan The Savage She-Hulk mencerminkan perjuangan kelompok minoritas dan perempuan.

Lee menulis sendiri sebagian besar komik Marvel pada 1960an, termasuk Avengers dan X-Men yang langgeng hingga sekarang. Pada 1972, dia menjadi publisher Marvel dan direktur editorial; empat tahun kemudian 72 juta komik Spider-Man terjual.

Lee juga menerbitkan sejumlah buku, antara lain “The Superhero Women” pada 1977 dan “How to Draw Comics the Marvel Way” tahun berikutnya, ketika dia dinobatkan sebagai publisher terbaik oleh Periodical and Book Association of America.

CBS lalu menjadikan Hulk sebagai serial televisi yang sukses, diperankan oleh Bill Bixby dan Lou Ferrigno pada 1978-82. Serial Spider-Man tayang secara singkat pada 1978. Dua film itu juga dibuat versi animasinya.

Film beranggaran besar pertaamanya adalah “X-Men” yang sukses pada 2000, menghasilkan lebih dari US$ 130 juta di Amerika Utara saja.

Setelah itu “Spider-Man” yang lebih sukses lagi dengan pendapatan melampaui US$ 400 juta pada 2002.

Kematian Lee bertepatan dengan Hari Veteran, dan kebetulan dia pernah bertugas di militer AS pada Perang Dunia II bersama U.S. Army Signal Corps pada 1942-1945. Lee dikabarkan mendaftar ke militer setelah mendengar serangan Jepang di Pearl Harbor.

Dalam unggahan terakhirnya di media sosial, dia mengucapkan selamat Hari Veteran dan berbagi fotonya ketika masih bertugas.

Pada 2017, istrinya Joan meninggal pada usia 93 tahun.

Sumber: Fox News, AP




[ad_2]
Source link