[ad_1]
JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai gap pendidikan di Indonesia memengaruhi hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Hal itu disampaikan Kalla saat memberi sambutan dalam acara Tempo Economic Outlook di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Ia mengatakan jurang perbedaan kualitas pendidikan antara Pulau Jawa dan pulau lainnya tampak dalam hasil tes CPNS.
“Terjadi perbedaan antara yang terbaik dan yang di belakang. Artinya tingkat pendidikan kita mengalami gap yang besar antara Jawa dan luar Jawa. Walau kita selalu berusaha tingkatkan itu,” kata Kalla.
Ia mengatakan dari data yang masuk, dari 4 juta orang yang melamar, hanya 1,8 juta orang yang lolos tahap administrasi dan akhirnya mengikuti tes.
Baca juga: Pengumuman Hasil SKD dalam Tes CPNS MA Ditunda
Dan dari 1,8 juta yang mengikuti tes, hanya 8 persen yang lolos. Artinya, lanjut Kalla, hanya sekitar 100.000 orang yang lolos tahap Seleksi Kemampuan Dasar (SKD).
Dengan demikian, sambung Kalla, pemerintah saat ini masih kekurangan PNS, sebab yang dibutuhkan sebanyak 238.015 orang.
“Dari total itu hanya 8 persen yang bisa lulus. Itu kurang lebih 100.000. Padahal butuh 200.000,” lanjut Kalla.
[ad_2]
Source link