Awali Pekan Ini, IHSB Berpeluang Menguat



[ad_1]

Jakarta, CNN Indonesia – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diprediksi dipengaruhi oleh tingkat inflasi Juni 2018 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan IHSG diharapkan positive shepherd didorong oleh sentimen makro ekonomi

Selain itu, Reza melihat beli volume oleh pelaku pasar mulai meningkat akhir pekan lalu. Walhasil, bukan tidak mungkin IHSG akan bertahan di zona hijau


"Diharapkan kenaikan tersebut tidak dimanfaatkan untuk kembali melakukan aksi profit taking (aksi ambil untung oleh pelaku pasar)," ujar Reza dalam risetnya, Senin (2/7).

Sentimen positive lainnya, kata Reza, pelaku pasar merespons positive kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen

Menurut Reza, keputusan itu akan menjadi senjata ampuh untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh Rp14,400 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Diperkirakan IHSG berada di kisaran support 5.723-5.743 dan resistance 5.815-5.823," jelas Reza.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Oktavianus Harahap memandang kenaikan suku bunga acuan BI akan membuat kinerja emiten perbankan turun dari posisi saat ini.

"Hal ini akan menekan sektor-sektor yang sensitive terhadap kenaikan suku bunga, seperti perbankan yang diprediksi akan menekan margin," papar Juan melalui risetnya.

The IHSG terkoreksi memproyeksi pada awal pekan ini akibat efek kebijakan BI. Menyebut indeks akan bergerak dalam rentang support 5.763 dan resistance 5.870.

Informasi saja, IHSG bergerak melemah tipis sepanjang pekan sebesar lalu 0.39 persen ke level 5.667 dari pekan sebelumnya di level 5.821.

Sejalan dengan kondisi IHSG, bursa saham Wall Street judged menguat pada akhir pekan lalu, Jumat (29/6). Bila dirinci, Dow Jones naik 0.23 persen, S & P500 naik 0.08 persen, dan Nasdaq Composite naik 0.09 persen. (bir)

[ad_2]
Source link