[ad_1]
CUCI darah menjadi salah satu cara pasien gagal ginjal untuk terus bertahan dari serangan virus dan infeksi berbahaya. Penyakit gagal ginjal pun semakin banyak, lantaran gaya hidup masyarakat saat ini.
Bahkan, tidak jarang para penderita gagal hinjal ini mengalami komplikasi seperti diabetes dan hipertensi. Saat mengalami gagal ginjal, organ vital itu akan berhenti berfungsi secara normal. Sehingga cairan ataupun kotoran di area ginjal mulai menumpuk di dalam tubuh.
Meski terbilang aman, tetapi ada banyak faktor yang harus diperhatikan oleh pasien gagal ginjal, seperti klinik dan kualitas air untuk cuci darah.
“Dengan melakukan perawatan hemodialisa, bisa mengambil alih tugas ginjal untuk membuang kelebihan cairan. Selain itu dapat menyaring produk limbah dari darah, mengatur tekanan darah, keseimbangan elektrolit, dan produksi sel darah merah dalam tubuh,” papar Ahli Ginjal Dr Ginova Nainggolan SpPD-KGH, kepada Okezone.
Baca Juga: Gantengnya Pemain Timnas U-19, Nomor 5 Siap-Siap Dibuat Meleleh!
Oleh karena itu, perawatan homedialisa yang tepat dan berkualitas tinggi sangat penting untuk kelangsungan kesehatan pasien. Pada proses hemodialisa, air adalah faktor utama, lalu dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Oleh sebab itu, kualitas air menjadi sangat penting.
Presiden Direktur RenalTeam Clinic Chan Wai Chuen menambahkan, air yang dipakai untuk hemodialisa harus berkualitas baik, bebas dari kuman, bakteri ataupun bahan-bahan kimia lainnya.
Pasalnya, ketika pasien gagal ginjal dengan masalah kesehatan tambahan seperti diabetes, hipertensi atau penyakit kardiovaskular menggunakan air berkualitas buruk, rentan mengalami risiko.
“Setiap klinik harusnya memastikan kualitas air yang baik bagi seluruh proses cuci darah. Salah satunya menggunakan RO water system, memiliki membran khusus yang didesain untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi dalam air, jelas aman untuk pasien,” terang Chan Wai Chuen.
Baca Juga: Intip 5 Gaya Seksi Anya Geraldine, Pamer Payudara Mirip Model Dewasa
Sementara itu, bagi pasien hemodialisa disarankan agar menjalani perawatan dialisis 3 kali seminggu. Dibarengi juga dengan perubahan gaya hidup mereka.
“Secara keseluruhan, olahraga rutin, diet sehat, berhenti merokok dan mengelola stres adalah hal-hal yang akan meningkatkan harapan hidup pasien,” pungkas Spesialis Penyakit Dalam dr Okki Ramadian SpPD, dihubungi terpisah.
(mrt)
Source link