Seluruh Ibu Hamil of Bali Wajib Tes HIV AIDS



[ad_1]

Kasus HIV AIDS di Bali saat ini tercatat 19,600 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali meyiapkan gebrakan untuk memotong siklus penyebaran HIV AIDS, khususnya pada ibu hamil. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengatakan secara umum pihaknya saat ini memberi perhatian khusus pada ibu hamil dengan menggandeng lembaga layanan kesehatan, mulai dari puskesmas.

"Seluruh ibu hamil di Bali wajib mengikuti HIV AIDS di awal kehamilan," kata Suarjaya di Denpasar, Senin (29/10).

Ibu hamil yang dalam tes tersebut ketahuan mengidap penyakit menular seksual tersebut, maka penularannya dapat dicegah dengan antiretroviral obat (ARV). Akumulative Secara, kasus HIV AIDS of Bali saat ini tercatat 19,600 kasus.

"Kami mencatat setiap bulannya ada penambahan 25-150 kasus," kata Suarjaya.

Penemuan kasus HIV AIDS positive pada ibu hamil tahun ini kembali ditemukan di berbagai wilayah of Bali, salah satunya Kabupaten Gianyar. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar sepanjang Januari-Juni 2018 mencatat tujuh ibu positive hamil terinfeksi HIV AIDS.

Jumlah tersebut diperoleh dari 3.549 ibu hamil yang melakukan your pada period tersebut dari total sekitar tujuh ribu ibu hamil yang ada. Pada 2017, di kabupaten yang sama ditemukan 16 ibu hamil positive HIV AIDS total dari 6.279 ibu hamil yang melakukan tes.

Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan HIV AIDS (KPA) Bali, Made Suprapta menambahkan KPA program difokuskan pada upaya pencegahan, pengobatan, dan pendampingan. Sejauh ini KPA Bali dinilainya optimal cukup dan menempati peringkat kedua secara nasional.

Ketua Harian KPA Bali sekaligus Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan masyarakat di pedesaan juga rentan tertular penyakit ini. Dia mencontohkan keberadaan kafe remang-remang yang saat ini sudah merambah ke desa menjadi salah satu faktor pemicu masih ditemukannya kasus baru HIV AIDS di Bali.

"Masyarakat kita di desa rentan sekali tertular ketika mereka sudah mengenal dunia kafe Ini patut menjadi perhatian kita," katanya.

Cok Ace mengatakan sosialisasi terkait penyakit ini ke masyarakat terus diintensifkan. Masyarakat diharapkan menjauhi perilaku berisiko penularan HIV AIDS setelah mengetahui bahaya dan pola penularannya.

[ad_2]
Source link