[ad_1]
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Pemerintahan Amerika Serikat ( AS) saat ini dianggap telah menutupi kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.
Pernyataan itu dilontarkan mantan pejabat Badan Intelijen Pusat AS ( CIA) bidang Timur Tengah, Bob Baer, dalam wawancara dengan CNN.
“Hingga saat ini, Gedung Putih terkesan menutup mata dan sengaja tak merespons atas apa yang terjadi di Saudi,” kata Baer dikutip media Turki, Hurriyet, Rabu (14/11/2018).
Baca juga: Tas Tim Pembunuh Khashoggi Berisi Alat Suntik dan Gunting
Khashoggi dibunuh ketika memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus dokumen pernikahannya pada 2 Oktober lalu.
Riyadh kemudian melontarkan pernyataan bahwa Khashoggi tewas dalam pertikaian sebelum mengakui bahwa dia merupakan korban pembunuhan berencana.
Pemerintah setempat mengumumkan telah memecat lima pejabat dan menangkap 18 orang yang ada hubungannya dengan kasus pembunuhan itu.
Media Turki lainnya, Daily Sabah, menyatakan telah mendapatkan citra sinar-X isi tas dari 15 pelaku pembunuhan Khashoggi.
Tim tersebut dipimpin Maher Abdulaziz Mutreb yang dilaporkan merupakan pengawal Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Sementara harian AS, The New York Times, mewartakan, Mutreb kemudian melakukan panggilan telepon untuk melaporkan misinya.
“Pergi, katakan kepada bos Anda bahwa operasi telah berhasil diselesaikan,” demikian ucapan Mutreb yang sering tertangkap kamera berada di samping MBS.
Pejabat intelijen Turki percaya perkataan “bos Anda” merujuk kepada MBS, dan Mutreb saat itu sedang menelepon salah satu asisten sang putra mahkota.
Baer menjelaskan, dari perkembangan Saudi saat ini, bisa dikatakan MBS merupakan seorang otokrat yang menjalankan seluruh negara.
Mantan pejabat berusia 66 tahun itu juga tidak yakin Saudi bakal melaksanakan operasi secara serampangan untuk membunuh Khashoggi.
Baer merespons ucapan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton yang mengatakan rekaman bukti pembunuhan itu tak bisa dianggap menunjuk MBS.
Baca juga: Ada MBS dalam Rekaman Pembunuhan Jamal Khashoggi
“Kemungkinan MBS yang memerintahkan operasi itu bisa dikatakan mencapai 100 persen,” ujar Baer yang kini menjadi penulis itu.
Dia melanjutkan, saat ini Saudi tengah bergejolak dengan adanya upaya untuk mendongkel MBS dari posisinya sebagai putra mahkota.
“Kami tidak mempunyai orang dalam yang bisa diandalkan. jadi, kami seperti tidak tahu apa yang harus dilakukan,” paparnya.
Oleh pelaku, Khashoggi dicekik menggunakan kantong plastik setelah dia masuk. Dalam rekaman, dia sempat memohon dan mengaku menderita klaustrofobia.
Jenazah jurnalis berusia 59 tahun tersebut dimutilasi dan dilenyapkan di kediaman dinas Konsul Jenderal Saudi di Istanbul Mohammed al-Otaibi.
Penasihat Presiden Recep Tayyip Erdogan Yasin Aktay menuturkan, jenazah Khashoggi dimutilasi agar lebih mudah dilenyapkan menggunakan cairan asam.
Sumber dari kantor jaksa penuntut Turki mengungkapkan, pelaku melarutkan jenazah Khashoggi menjadi cairan dan dibuang ke saluran air.
Sumber tersebut menuturkan, mereka mengklaim telah menemukan sampel cairan asam dan bahan kimia di saluran air dan kebun di tempat tinggal Otaibi.
Baca juga: Erdogan: Saudi Syok Saat Dengar Rekaman Pembunuhan Khashoggi
[ad_2]
Source link