Austria Bahas Kasus Diplomat Saat Kunjungan Iran Presiden Rouhani Ke Wina



[ad_1]

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WINA – Kanselir Austria Sebastian Kurz memoriala klarifikasi penuh terkait kasus seorang Diplomat Iran kepada Presiden negara itu Hbadan Rouhani yang tengah mengunjungi Wina pada Rabu kemarin.

Diplomat Iran yang berbasis di Wina itu diduga terlibat dalam sebuah met untuk mekakukan pengeboman sebuah aksi oposisi Iran di Eropa

Baca: Musibah di Pelayaran, Luhut: Kita Banyak Kurangnya

Dilansir dari laman Fox News, Kamis ( 5/7/2018), Rouhani berada di Wina, dimana perjanjian nuklir negaranya dengan kekuatan dunia dibuat pada tiga tahun lalu.

Kunjungan itu judged untuk mempromosikan kelangsungan dari kesepakatan tersebut, setelah penarikan diri Amerika Serikat (AS) dari kesepakatan nuklir 2015

Terkait kasus Diplomat Iran, Sehari sebelumnya, par pejabat Austria mengumumkan bahwa mereka berencana mencabut kekebalan hukum Diplomat yang bernama Assad ollah Assadi itu.

Web Situs Kementerian Luar negeri Austria mencantumkan nama Assadi sebagai Penasehat Kedutaan Besar Iran untuk Austria di Wina.

Assadi ditahan pada hari Minggu lalu di dekat kota Aschaffenburg of Jerman, dengan surat perintah penangkapan Eropa setelah beberapa orang berkebangsaan Iran dihentikan di Belgia

Saat itu pihak berwenang Belgia melaporkan telah menemukan bahan peledak yang memiliki daya ledak kuat di mobil orang-orang-orang terse

Otoritas Belgia menuduh Assadi menjadi bagian dari meta untuk meledakkan bahan peledak tersebut pada aksi besar tahunan yang akan dilakukan kelompok Mujahidin-e-Khalq of negara tetangga, Prancis.

[ad_2]
Source link