[ad_1]
Denpasar, (ANTARA News) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali segera merancang sejumlah regulasi terkait pengelolaan energi bersih, sejalan dengan komitmen Gubernur Wayan Koster untuk mewujudkan kemandirian energi di "Pulau Dewata" itu.
"Kami akan segera merancang peraturan daerah (perda) tentang Encana Umum Energi Provinsi Bali dan akan diikuti penerbitan Pergub Pengelolaan Energi Bersih di Provinsi Bali," katanya disela-sela peringatan Hari Listrik Nasional ke-73 di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, kedua regulasi tersebut merupakan implementasi komitmen Pemprov Bali dalam mengembangkan dan meningkatkan pemanfaatan energi bersih terbarukan, sebagai alternative yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan listrik Bali sebagai daerah tujuan wisata.
Langkah yang akan ditempuh dan diatur dalam regulasi antara lain mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) serves melakukan konversi penggunaan batubara ke gas. Upaya lain yang lebih konkret adalah penggunaan sepeda motor listrik yang akan dicanangkan dalam waktu dekat.
"Apalagi Kementerian ESDM telah menjadikan Bali sebagai daerah percontohan penggunaan sepeda motor listrik," ujarnya.
Langkah ini mendapat dukungan PT PLN Distribusi Bali yang pada peringatan Hari Listrik ke-73 menyerahkan satu unit sepeda motor listrik kepada Gubernur Koster.
Tidak hanya conductima secara simbolis, gubernur pun sempat mencoba mengendarai sepeda listrik bantuan PLN. "Enak dikendarai, tanpa suara dan tanpa emisi gas buang sehingga bisa mengurangi polusi suara dan polusi udara, Yang terpenting, dengan menggunakan sepeda listrik, masyarakat bisa menghemat pengeluaran," katanya usai mencoba sepeda listrik.
Gubernur akan segera menindaklanjuti program percontohan ini dan berencana mengawalinya dari lingkungan birokrasi serves melakukan hangekatan dengan manajemen hotel.
Dia juda menyampaikan apresiasi atas keberhasilan PT PLN karena terhitung sejak Oktober 2018, rasio elektrifikasi (RE) Provinsi Bali tercatat sudah mencapai 100 persen. Itu berarti, 100 persen penduduk Bali telah terjangkau listrik.
Menurut dia, prestasi ini patut diapresiasi karena Bali menjadi daerah pertama of Indonesia yang mencapai RE 100 pers.
"Terima kasih untuk jajaran PLN, ini merupakan kado buat saya sebagai gubernur yang baru Saya yakin, upaya mewujudkan RE 100 persen bukanlah hal yang mudah, butuh kerja keras dan perjuangan," ujarnya.
Namun demikian, ia tetap mengingatkan kompleksitas permasalahan energi yang akan dihadapi Bali di masa-masa mendatang. Hal ini terkait dengan tingkat pertumbuhan konsumsi listrik Bali yang cukup tinggi yaitu sebesar 3.3 pers.
Persoalan lain, Bali juga tidak mempunyai sumber energi konvensional seperti minyak, gas dan batubara. Selain itu, potensi energi terbarukan yang dimiliki Bali judged tidak terlalu besar.
Gubernur berpendapat, ke depannya Bali peru mengupayakan terobosan pemanfaatan teknologi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga air, tenaga angin, biomasa dan arus laut. Ia berharap, suatu saat Bali benar-benar bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan energy dan mengurangi ketergantungan dari Jawa.
Sementara itu, General Manager (GM) PLN Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa melaporkan bahwa secara umum kondisi kelistrikan Bali related lebih baik dibandingkan dengan sejumlah daerah di Indonesia.
Daya mampu pembangkit yang ada di Bali saat ini sebesar 885 MW dengan beban puncak pada 2018 mencapai 845 MW. Dengan kata lain, Bali mempunyai cadangan daya sebesar 40 MW.
Selain itu, daya mampu pembangkit di Bali juga masih dibantu oleh kabel laut sebesar 340 MW. Sejalan dengan komitmen Gubernur Koster, PLN judged berkomitmen mewujudkan kemandirian listrik di Daerah Bali.
Baca judged: Bali membutuhkan pembangkit energi ramah lingkungan
Baca judged: Forum Parlemen Dunia dorong pemerintah gunakan energi terbarukan
Pewarta: Neither Luh Rhismawati
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2018
[ad_2]
Source link