Berita Populer: Fakta Unik Monopoly, hingga Harimau Digilas Traktor



[ad_1]

KOMPAS.com – Sejumlah fakta unik dari Monopoly mengawali barisan berita populer kbad internasional sepanjang Senin (5/11/2018) hingga Selasa (6/11/2018) pagi.

Kemudian, seekor harimau betina dihajar beramai-ramai dan dilindas traktor hingga mati di sebuah desa di negara bagian Uttar Pradesh, India.

Berikut empat rangkuman empat berita populer seputar perkembangan dunia untuk mengisi pagi Anda:

1. Berumur 83 Tahun, Ini 7 Fakta Unik Monopoly

Monopoly dikenal sebagai sebuah permainan papan yang menggunakan latar belakang bisnis properti yang dimainkan oleh dua hingga delapan orang.

Permainan ini mempunyai konsep dasar seperti pembelian, sewa, dan penjualan properti tertentu.

Uniknya, setiap orang bisa memiliki lebih dari satu petak kepemilikan dalam satu permainan ini.

Namun, ada sejumlah fakta unik yang mengiringi kepopuleran permainan papan satu ini. Apa saja itu? Klik tautan di sini.

2. Diduga Serang Manusia, Seekor Harimau Digilas Pakai Traktor

Singa betina ini menyerang seorang pria berusia 50 tahun di dekat suaka harimau Dudhwa, sekitar 210 kilometer dari kota Lucknor.

Warga desa yang marah kemudian beramai-ramai mendatangi suaka itu lalu mengeroyok penjagat hutan, membawa traktor, dan melindas harimau berusia 10 tahun itu setelah ditemukan.

Tak hanya melindas, warga juga menghajar hewan tersebut dengan menggunakan tongkat kayu yang berat.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

3. Video Seksnya Bocor ke Publik, Menteri Afrika Selatan Ogah Mundur

Usai video seksnya tersebar ke publik, Menteri Dalam Negeri Afrika Selatan Malusi Gigaba enggan mengundurkan diri.

Setelah video seks pribadinya itu beredar luas di media sosial, dia meminta maaf dan mengaku ponselnya telah diretas.

Pria berusia 47 tahun itu menuturkan telah menjadi sasaran upaya pemerasan oleh politisi oposisi melalui video seks tersebut.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

4. Saudi Kirim “Tim Pembersih” untuk Hapus Jejak Kematian Khashoggi

Sebuah tim yang termasuk di dalamnya seorang ahli kimia dan toksikologi dikirim pemerintah Arab Saudi ke Istanbul, Turki, 9 hari setelah kematian Jamal Kashoggi.

Tim tersebut dikirim ke kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk membersihkan bukti-bukti pembunuhan Khashoggi.

Kedua pakar itu digambarkan sebagai “para pembersih”. Keduanya juga diyakini mengunjungi kantor konsulat Saudi setiap hari selama sepekan sebelum meniggalkan Turki pada 17 Oktober 2018.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.



[ad_2]
Source link