[ad_1]
JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini posisi perempuan dan laki-laki sudah sejajar dalam persaingan bisnis. Meski perlu diakui bahwa belum banyak perempuan yang terlibat dalam dunia industri. Alasannya bisa karena merasa tak punya kemampuan berdaya saing ataupun bingung mau memulai bisnis dari mana.
Bukalapak meyakini bahwa digitalisasi membuka banyak peluang bagi pemberdayaan perempuan dan partisipasi perempuan dalam industri bisnis yang lebih setara. Melalui Komunitas Srikandi Bukalapak, ribuan perempuan di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkarya dalam satu wadah.
Bukalapak pun menggelar Festival Srikandi Nusantara bertajuk “Buka Kesempatan untuk Perempuan Indonesia”.
“Festival Srikandi Nusantara kami persembahkan untuk seluruh perempuan di Indonesia agar dapat memaksimalkan potensi dirinya melalui beragam kegiatan yang kami hadirkan,” ujar Chief Financial Officer Bukalapak Natalia Firmansyah dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/11/2018).
Baca juga: Mengenal Yang Huiyan, Perempuan Paling Kaya di China
Dalam kegiatan tersebut hadir sejumlah entrepreneur perempuan yakni Founder dan CEO Hijup Diajeng Lestari, Founder dan CEO Female Daily Network Hanifa Ambadar, Duta Koperasi dan Ketua Umum IWAPI Dewi Motik Pramono, serta Co-Founder dan Creative Director Puyo Desserts Euginie Patricia.
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, perempuan memiliki peranan penting dalam perekonomian. Untuk itu, peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan bangsa.
Hal ini senada dengan data yang dirilis oleh Mc Kinsey Global Institute yang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi terbesar ke-7 pada 2030. Salah satu syaratnya adalah dengan meningkatkan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi.
Oleh karena itu, Bukalapak secara konsisten melakukan berbagai kegiatan guna memicu semangat perempuan untuk terus berkarya.
“Saat ini jumlah Srikandi Pelapak Bukalapak telah mencapai lebih dari 300 pelapak di seluruh Indonesia. Melalui Festival Srikandi Nusantara ini kami berharap angka para Srikandi Pelapak akan terus bertambah,” kata Natalia.
Natalia menganggap peran perempuan di era modern ini penting untuk membangun bangsa melalui UMKM Indonesia.
Sementara itu, Dewi Motik menyatakan bahwa era revolusi industri 4.0 semestinya dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh kaum perempuan. Sebab, revolusi industri tersebut memiliki prospek yang menjanjikan bagi posisi perempuan sebagai bagian dari peradaban dunia.
“Festival Srikandi Nusantara ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku industri, seperti Bukalapak ini, untuk meminimalkan beberapa tantangan dalam merangkul perempuan untuk berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan ekonomi bangsa,” kata Dewi.
[ad_2]
Source link