Din Hadiri Pertemuan Strategis Rusia-Dunia Islam



[ad_1]

MAKCHKALA (KRJogja.com) – Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin hadir dan berbicazra dalam Pertemuan Tahunan Ke-4 Grup Visi Strategis Russia-Dunia Islam yang berlangsung di Makchkala Republik Dagestan, Federasi Russia. Pertemuan dihadiri sekitar 40 tokoh dari 22 negara Muslim dan dari Federasi Russia. Pembukaan Senin (12/11) oleh  Presiden Tarkasatan yang juga  Ketua Grup Mr Rustam Minikhanov, Presiden Republik Dagestan Mr. Vladimir Vasiliev, dan Sekjen Grup Ambbadador Veniamin.

Dalam pertemuan yang diselenggarakan setiap tahun dengan berpindah tempat, Din mengingatkan serta menegaskan bahwa berbagai krisis yang  melanda dunia dewasa ini, sejak krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan,  sejatinya merupakan krisis moral. Untuk itu diperlukan  solusi  tepat dan kolaborasi antar agama dan bangsa.  Menurut Din,  kolaborasi Russia-Dunia Islam perlu mengambil bentuk kerja sama nyata dalam berbagai bidang peradaban, baik ekonomi dan perdagangan, pendidikan dan budaya, maupun politik dan militer.

Artikel Terkait :
Menikmati Hidangan Mewah tapi Murah di Sumo Sushi

“Kolaborasi  Russia-Dunia Islam dapat menjadi alternatif terhadap  penyelesaian masalah peradaban dewasa ini,” tandasnya dalam siaran pers yang diterima KRJogja, Senin malam. Karena dalam kenyataan, lanjut mantan Ketua MUI tersebut,  pada kenyataan  kedua pihak memiliki potensi besar baik Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam. Jika kedua sumber ini  dipadukan menurutnya akan menjadi kekuatan efektif dunia.

Din mengakui, kerja sama itu sudah dimulai baik secara multilateral maupun bilateral antara Russia dan salah satu negara Islam. Namun, adalah sangat mendesak untuk  ditingkatkan terutama dengan pergeseran geopolitik dan geoekonomi dunia dari Atlantik ke Pasifik dgn munculnya Kawasan Asia Timur. “Secara khusus kolaborasi Russia-Dunia Islam perlu, untuk  mengantisipasi kemunculan China dengan  ambisi Belt and Road Iniative-nya. Ambisi tersebut perlu direspons positif dan menghalanginya agar tidak  menjadi kekuatan hegemonik baru di dunia,” tandas Guru Besar Kajian Politik Islam tersebut.

Menurutnya, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Rusia – Dunia Islam perlu berlanjut dengan meningkatkan investasi masing-masing. “Dalam bidang pendidikan tinggi terutama dengan saling tukar menukar mahasiswa dan dosen, serta kerja sama dlm bidang pengkajian dan penelitian,” ujar Pengasuh Pesantren Modern Intrernasional Dea Malela di Sumbawa tersebut sembari mengemukakan bahwa sekarang sudah terdapat 4 anak Rusia belajar di Sumbawa. (Fsy)

 



[ad_2]
Source link