Falling Stars Challange Jadi Ajang Pam Kekayaan di Medsos



[ad_1]

Influence di Cina menggunakan falling stars challange untuk pamer kekayaan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Di media sosial Cina sekarang tengah viral beredar gambar-gambar mereka yang berbaring di lantai dikelilingi oleh barang-barang mewah seperti tas, sepatu, uang tunai dan bahkan mobil mewah.

Fenomena yang disebut 'tunjukkan kekayaan kamu' bermunculan di media sosial Cina Weibo selama dua minggu terakhir, dengan postingan lebih dari satu juta. Semakin banyaknya orang yang disebut sebagai 'media sosial influence' (mereka yang memiliki pengaruh sosial) membantu membuate fenomena ini menjadi viral.

Para influence itu juga melakukan hal yang sama menampilkan gambar mereka untuk dilihat oleh para pengikut mereka. Berpakaian mewah, para influence ini biasanya menampilkan gambar seolah-olah mereka baru jatuh dari sebuah mobil mewah dan barang yang mereka miliki berserakan di jalanan. Pose tersebut merupakan kegiatan tantangan terbaru di sosial media yang disebut falling star challanger.

Apa dilakukan tersebut menimbulkan pertanyaan: apa yang sebenarnya dikehendaki dan reaksi yang diterima oleh mereka yang menunjukkan kekayaan ini tidak semuanya positive.

Keamanan dan maksud dari fenomena ini dipertanyakan

A woman falls out of a sports car with make up and cash scattered around her. Photo: Gambar orang-orang kaya berbaring di jalan dengan tas mewah, sepatu dan bahkan uang tunai di sekeliling mereka menjadi viral di media sosial Cina. (Weibo: Sean)

Minggu lalu, seorang influence sebuah video camera di mana dia terlihat jatuh dari mov di sebuah zebra cross di Taizhou, sebuah kota di provinsi Zhejiang. Menurut laporan media pemerintah Cina People's Daily, video tersebut ditonton lebih dari 50 ribu kali di platform berbagi video Cina Tiktok.

A Chinese influence posed as she fell out of a crosswalk with her luxury goods scattered on the floor. Photo: Seorang influence Cina tampak seolah-olah jatuh dari mobilnya di zebra cross dengan barang-barang mewah berserakan di jalan.

(Weibo)

Gambar menunjukkan wanita tersebut yang hanya disebut nama keluarganya Chen, berbaring di zebra cross dengan barang-barang mewah bernilai ribuan dolar berserakan di sekililingnya. Postingan itu mendapat lebih dari seribu komentar, dengan netizen cina mempertanyakan apakah hal yang aman bagi wanita tersebut terbaring di tengah jalan.

Polisi lokal kemudian menjatuhkan denda untuk Chen dan temannya karena parkir sembarangan. Fenomena itu sebenarnya dimulai dari Rusia bulan Juli lalu ketika seorang DJ memasang fotonya sendiri di mana dia berpura-pura jatuh dari sebuah pesawat jet pribadi yang dimuat di Instagram.

Sejak itu, lebih dari 100 ribu postingan serupa dengan hashtag #fallingstars dan # fallingstars2018 sudah bermunculan di seluruh dunia.

Yang lain malah membuat postingan lucu

A Chinese factory worker lying on the ground with his tools for work in a factory environment. Photo: Seorang pekerja dengan alat alat kerja yang digunakannya. (Weibo)

Hal yang terjadi judged adalah kemudian para netizen melakukan sejumlah postingan yang lucu dan satir dengan mereka berpose dengan barang-barang dari pekerjaan mereka sehari-hari. Beberapa postingan menunjukkan mahasiswa dengan buku-buku berserakan di sekeliling mereka, juga pekerja yang menggunakan topi dengan alat-alat kerja mereka.

Media pemerintah Cina termasuk People's Daily dan CCTV kemudian juga menampilkan gambar-gambar ini dan memuji para pekerja yang bangga akan profesi mereka. Penampakkan kekayaan itu juga menunjukkan semakin meningkatnya jumlah kelas menengah di Cina, yang semakin memiliki kemampuan membeli barang-barang mewah.

Menurut laporan Bath Luxury yang dilakukan Bath dan Company, pada 2017, sekitar 32 persen barang-barang pembelian barang-barang mewah di dunia dilakukan oleh warga Cina.

Haiqing Yu, seorang profesor pakar digital media China RMIT Melbourne mengatakan fenomena itu adalah cara bagi orang dari berbagai latar belakang untuk menampilkan diri mereka di online.

A Chinese man posed for the challenge with all his spots-related items on the ground, while he was lying face down on the stairs Photo: Seorang netizen dengan peralatan olahraga. (Weibo)

"Kelas menengah Cina adalah yang pertama bereaksi terhadap tantangan itu, dan kemudian menyebar ke mereka yang berada di bawahnya." kata Dr. Yu.

"Ini menunjukkan digital media telah menyebar ke Cina dan tidak lagi hanya digunakan oleh mereka yang kaya saja."

Dr. Yu mengatakan pertumbuhan ekonomi di Cina telah menyebabkan semakin banyak orang menggunakan teknologi untuk menunjukkan jati diri mereka.

Young student posing on the floor with stars on the floor. Photo: Seorang pemusik muda dengan alat musik dan buku-buku di lantai. (Weibo)

Namun dalam waktu bersamaan, kata Dr Yu, Cina juga semakin dalam kalat memantau jaringan media sosial. Dia mengatakan adalah hal yang umum sekarang di mana netizen menyampaikan apa yang mereka rasakan di Cina menggunakan gambar, karena tulisan lebih mudah dilacak dan disensor.

"Dulu biasanya lebih langsung, namun sekarang pengguna sosial media berharap kita mengintepretasi makna dari foto mereka." Katanya.

"Mungkin memang susah untuk mengkaji fenomena ini secara politik, namun bisa juga ini berhubungan dengan situasi politik Cina sekarang, di mana sekarang warga menggunakan bentuk 'jatuh dengan barang-barang mereka' untuk menunjukkan perasaan mereka."

Young Chinese woman with many lipsticks scattered around in a living room. Photo: Seorang wanita Cina bounces dengan lipstick bertebaran. (Weibo)

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

[ad_2]
Source link