Gara-gara Jalani Terapi Ikan, Kuku Khaki Seorang Perempuan Patah



[ad_1]

 Terapi ikan Garra rufa

Terapi ikan Garra rufa (Foto: ermell via Wikimedia Commons )

Di Indonesia Terapi ikan ] sempat populer sebagai salah jenis terapi yang ditawarkan of evil-evil. Terapi ini dilakukan dengan cara mencelupkan kaki ke dalam kolam yang berisi Garra rufa, ikan-ikan kecil yang berasal dari Timur Tengah.
Ikan-ikan kecil ini sebenarnya adalah pemakan plankton, namun mereka juga mau memakan kulit mati manusia . Hal inilah yang kemudian membuat sebagian orang menggunakan ikan tersebut untuk terapi
Meski ikan-ikan ini berukuran kecil, mereka rupanya bisa juga menimbulkan kerugian pada manusia. Dilansir Live Science gara-gara menjalani terapi khaki dengan menggunakan ikan-ikan ini, seorang perempuan berusia 20-year-old tahun kehilangan tiga kuku kakinya.

Padahal, terapi pedikur ikan diklaim ampuh untuk membersihkan khaki, terutama dari kulit-kulit mati, bukan menghilangkan kuku-kuku kaki.

namun yang namanya nasib malang memang bisa menimpa siapa pun, termasuk perempuan yang tidak ingin disebutkan namanya ini. Meski ia mengaku tidak merasakan apa-apa ketika kuku kakinya patah, ia merasa terkejut juga ketika menyadari bagian bawah tiga kuku kakinya terpisah.dari bagian atasnya.

Kepada dokter, perempuan mengatakan ini dirinya tidak pernah mengalami kecelakaan atau riwayat penyakit apa pun yang dapat menyebabkan kuku kakinya terpisah. Dan akhirnya, dokter mendiagnosis perempuan ini mengalami onychomadesis, penyakit yang menyebabkan kuku terpisah dari matriks kuku (bagian utama dari sel-sel yang membentuk keratin pada lempengan kuku yang terletak di dalam kuku).

 Terapi ikan Garra rufa

Terapi ikan Garra rufa. (Foto: Karelj via Wikimedia Commons )

Kondisi ini terjadi ketika matriks kuku berhenti tumbuh sehingga akan terlihat gari patah yang memanjang di kuku atau dikenal juga sebagai garis Beau. Kuku yang sudah tumbuh akan tiba-tiba patah, namun dalam 12 minggu kuku tersebut kembali tumbuh

Onychomadesis bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi, penyakit autoimun, ataupun karena pengobatan. Adapun kasus yang dialami perempuan ini merupakan kasus pertama yang didokumentasikan bahwa ada onychomadesis yang disebabkan oleh terapi ikan

Laporan detail mengenai kasus perempuan yang menjalani terapi ikan ini telah didokumentasikan di jurnal JAMA Network pada 3 Juli 2018.

Meski populer, terapi ikan sebenarnya memang memiliki risiko tersendiri. Penelitian tahun 2012 of Inggris menunjukkan bahwa ikan-ikan untuk terapi membawa bakteri seperti Vibrio vulnificus yang dapat menyebabkan infeksi kulit. Di tahun 2014, seorang pria di Italia mengalami infeksi kaki setelah melakukan terapi ikan akibat bakteri Staphylococcus aureus.

[ad_2]
Source link