Jepang Anggap Tak Serius Atasi Kebocoran Data Facebook



[ad_1]

JEPANG, KRJOGJA.com – Pemerintah Jepang meminta Facebook meningkatkan keamanan data penggunanya setelah serangkaian kasus kebocoran data. Salah satunya, kasus kebocoran 87 juta pengguna yang melibatkan Cambridge Analytica.

Permintaan tersebut disampaikan lantaran pemerintah menganggap Facebook tak benar-benar serius mengatasi permasalahan keamanan data dan gagal menjalin komunikasi yang baik dengan penggunanya. Kesimpulan tersebut ditarik setelah Jepang bekerja sama dengan aparat keamanan Inggris dalam prose investigasi kasus kebocoran data.

Artikel Terkait:
Mahasiswa Polbangtan Dampingi Masyarakat Manfaatkan Lahan Tidur

Kyodo, Komisi Perlindungan Informasi Personal (PIPC) memastikan akan merilis pernyatan resmi yang ditujukan untuk Facebook. Belum diketahui secara jelas apakah pemerintah akan menyertakan rekomendasi, permintaan atau sanksi bagi Facebook.

Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini sebelumnya mengungkap bahwa 87 juta data penggunanya bobol. Skandal yang melibatkan Cambridge Analytica itu terjadi saat kampanye Pilpres AS yang dimenangkan oleh Donald Trump.

Akibat skandal tersebut, Zuckerberg harus berhadapan dengan sejumlah pihak berwenang di sejumlah negara. Zuck diketahui dicecar sejumlah pertanyaan terkait privasi dan keamanan data pengguna. (*)

[ad_2]
Source link