Kebakaran California, 25 Orang Tewas



[ad_1]

INDOPOS.CO.ID – Ribuan rumah mewah di pemukiman elite Malibu, Calabasa, dan Paradise City hangus terbakar. (FOTO : DAVID MC NEW / – Kebakaran dahsyat yang melanda California Utara dan California Selatan sudah memakan korban 25 orang meninggal, dan sedikitnya 35 orang masih dinyatakan hilang. 23 jenazah
ditemukan di dalam dan di dekat Kota Paradise yang kini tinggal puing-puing. Sedangkan dua orang lagi ditemukan tewas di selatan, dekat Malibu.Diperkirakan korban meninggal akan terus bertambah.

Dilansir dari AFP, Minggu (11/11), kebakaran yang sudah berlangsung sejak Kamis (8/11) pagi hingga hari Sabtu (10/11) waktu setempat sudah melingkupi areal pemukiman seluas 40.500 hektar dan areal Taman Nasional Plums seluas 100 ribu hektar lahan.

Tim SAR menemukan banyak jasad korban di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat terjangan api di kota tempat tinggal selebritis Amerika, yakni pemukiman elite bernama Kota Paradise yang dikelilingi hutan.

”Hari ini, 14 jenazah lagi kami temukan. Sehingga menambah jumlah korban menjadi 23 orang hanya di Paradise City,” ujar Sheriff Kory Honea, dikutip dari AFP. Dari 14 korban itu, lanjut Kory Honea, 10 di antaranya ditemukan di dalam Kota Paradise, sedangkan empat lainnya di wilayah Concow, Butte County.

Menurutnya, tim SAR membutuhkan waktu beberapa jam untuk mengevakuasi jenazah yang ditemukan di Kota Paradise yang dikelilingi hutan itu. Sebab korban ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan, sangat rusak, dan sudah tidak utuh lagi, sehingga akan sulit diidentifikasi. Diungkapkan Sheriff Honea pula, mereka terpaksa jasad-jasad rusak itu menggunakan ember, sedangkan untuk jasad yang tergolong utuh mereka masukkan ke dalam kantong jenazah.

Direktur Kantor Layanan Darurat California Mark Ghilarducci mengatakan,sejumlah jenazah ditemukan terjebak di dalam kendaraan. Sekitar tiga ribu rumah di Kota Paradise dan Malibu dilaporkan sudah hancur terbakar. Di kawasan itu sendiri setidaknya ada 6.700 rumah tinggal yang berdiri. ”Besarnya kerusakan yang kita lihat benar-benar tidak bisa dipercaya dan sangat memilukan,” kata Ghilarducci.

Api yang dengan cepat menjalar ke wilayah pemukiman dan jalan raya, sehingga sejumlah orang yang berhasil meloloskan diri dari terjangan api, namun tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka, karena langsung lari menuruni bukit. Kebakaran di California utara ini menjadi salah satu yang paling mematikan dalam sejarah Amerika.

Dilansir dari BBC, Minggu (11/11), Gubernur terpilih Gavin Newsom mengumumkan keadaan darurat dan segera turun tangan untuk memberikan bantuan ke daerah paling parah terkena dampak kebakaran. Hingga saat ini tercatat sekitar 250 ribu warga Paradise City dan Malibu terpaksa mengungsi dari rumah mereka untuk menghindari api yang kian ”menggila”.

Menurut Newsom, kebakaran bergerak dengan cepat dari arah utara karena faktor tiupan angin dan kelembaban tanah yang mendukung pergerakan api. Sementara itu, Departemen Perlindungan Kebakaran dan Kehutanan California mengumumkan lebih dari 3.200 petugas pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi, yang mana seratusan petugas pemadam mereka menderita luka-luka akibat terjilat api yang mejalar. Angin yang bertiup kencang menyulitkan upaya petugas pemadam untuk sekedar menahan meluasnya api. Mereka memperkirakan butuh waktu tiga pekan untuk bisa menjinakkan api sepenuhnya.

Dilansir dari Reuters, Minggu (11/11) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Kehutanan California Scott Maclean mengakui kalau hingga Sabtu siang waktu setempat api masih terus berkobar dan sulit dipadamkan. Tim pemadam kebakaran juga sudah mengatakan sebagian besar California Utara beresiko dilanda terjangan api, artinya dalam 24 jam ke depan diperkirakan akan terjadi kebakaran ekstrim di negara bagian tersebut.

Presiden AS Donald Trump yang sedang berada di Perancis justru menyalahkan pemerintah California yang dianggap tidak becus mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan. Trump bahkan mengancam akan menahan anggaran jika bencana itu tidak ditangani secara serius. Menurutnya, pemerintah setempat gagal mengantisipasi kejadian itu dengan tidak membuang pohon-pohon tua dan semak belukar yang bisa memicu kebakaran.

Melalui akun twitternya, Trump menulis,”Tidak ada alasan dari kebakaran hutan yang besar, mematikan, dan merugikan ini selain dari manajemen hutan yang sangat buruk. Miliaran dolar telah dikucurkan setiap tahun, dengan begitu banyaknya korban jiwa, semua karena kesalahan pengelolaan hutan yang buruk. Perbaiki segera atau tidak ada lagi pendanaan.” lanjut Trump. Video Pilihan

Namun cuitan Trump langsung dibalas oleh Gubernur California Jerry Brown, melalui juru bicaranya, Evan Westrub mengatakan kebakaran dipicu oleh iklim. Mereka mengklaim lahan yang terbakar dikelola dengan baik oleh. Westrub malah menyebut komentar Trump sebagai komentar yang tidak waras dan tidak berdasarkan informasi yang tepat. ”Fokus kami adalah kepada warga California yang terkena dampak kebakaran ini, dan petugas pemadam kebakaran yang bekerja sepanjang waktu untuk menyelamatkan nyawa dan properti,” tulis Evan Westrub dalam membalas cuitan Trump. (AFP/BBC/Reuters)

TOPIK BERITA TERKAIT:
#peristiwa #kebakaran-california 



[ad_2]
Source link