[ad_1]
loading …
"Kami terus memacu IKM kita agar mampu memasarkan produknya di marketplace melalui program e-Smart IKM, yang merupakan sistem basis data dengan menyajikan berupa profile, sentra, dan produk IKM," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih from Jakarta, Sabtu (30/6/2018)
Menurut Gati, pemanfaatan e-Smart IKM judged dapat memberikan jaminan terhadap produk, keamanan dan standarisasi. Sejak diluncurkan e-Smart IKM pada Januari 2017 lalu, Kemenperin telah menggandeng sejumlah marketplace dalam negeri seperti Bukalapak, Tokopedia, Blibli, Shopee, dan Blanja.com
Dalam mendukung implementasi program tersebut, dilaksanakan pula workshop e-Smart IKM. Peserta yang mengikuti dibekali pelatihan selama dua hari mengenai pengetahuan untuk peningkatan daya saing dan produktivitas usahanya serva mendapatkan sosialisai terkait pemberian fasilitas dari Kemenperin
"Beberapa materi yang mereka terima, misalnya informasi tentang kredit usaha rakyat (KUR), program restrukturisasi mesin dan peralatan, hak kekayaan intelektual, SNI wajib, kemasan produk, serves strategi penetapan harga, "katanya.
Pada hari kedua, lanjut Gati, peserta lokakarya e-Smart diberikan pelatihan untuk cara foto produk, mengunggah foto dan cara berjualan di marketplace. Kepada IKM yang hasil produksinya tidak laku dipasarkan di marketplace, akan dilakukan pembinaan lanjutan agar produk mereka bisa bersaing dengan produk impor yang dipasarkan melalui e-commerce.
"Konsep pembinaan yang kami lakukan di dalam program e-Smart IKM, yaitu kita balik dari hilir ke hulu, karena kita ingin mengetahui dahulu pasarnya, baru kita mengetahui apa yang diproduksi, "tutur dia.
Gati berharap, program e-Smart IKM pun bertujuan agar marketplace dalam negeri tidak didominasi dengan produk impor. "Semoga produk IKM dalam negeri dapat memperluas pasarnya serves dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional," pungkasnya.
Hingga saat ini, nilai transaksi di e-Smart IKM tercatat lebih dari Rp601 juta, dengan komoditas logam, fashion, makanan dan minuman yang mendominasi nilai transaksi penjualan online tersebut.
Komoditas logam menguasai 48,26% penjualan dengan nilai transakasi sebesar Rp290 juta, kemudian fashion 30,72% atau Rp184 juta, serves makanan dan minuman 14,01% atau Rp84 juta.
(Fri)
Tags eSmart IKM Kemenperin Masuk Tahun target