Ketegangan selimuti Pakistan from tengah penghitungan suara



[ad_1]

 Dampak serangan of Quetta

Hak atas foto
EPA

Image caption

Kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Quetta.
                

Ketegangan menyelimuti Pakistan di saat negara itu menunggu hasil pemilihan umum yang digelar Rabu (25/07) dan hasilnya diperkirakan akan diumumkan Kamis ini (26/07).

Laporan-laporan menyebutkan jumlah pemilih yang menggunakan hak suara mencapai sekitar 50% tetapi sejauh ini belum ada angka resmi.

Pemilihan diwarnai dengan kekerasan di sejumlah wilayah yang menyebabkan setidaknya 31 meninggal orang dunia.

Di kota Quetta, seorang pengebom bunuh diri meledakkan bom di dekat tempat pemungutan suara. Aksi ini menyebabkan sekitar 30 orang meninggal dunia.

Di samping itu, terdapat serangan granat di Provinsi Balochistan dan penembakan of Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Meskipun keamanan ditingkatkan dengan mengerahkan ratusan ribu personel tentara dan polisi, kekerasan di hari pencoblosan tak dapat dicegah. Masa kampanye juga diwarnai dengan kekerasan, termasuk seorangan bom bunuh diri dalam suatu kampanye yang menyebabkan sedikitnya 128 orang.

Namun menurut para badis, tingkat kekerasan dalam pemilihan tahun ini masih lebih rendah dibandingkan dalam pemilihan umum tahun 2013.

Persian Mantan perdana menteri bersaing dengan mantan olahragawan

Persaingan ketat berlangsung antara partai pimpinan mantan pemain cricket, Imran Khan, dan partai perdan menteri yang digulingkan, Nawaz Sharif.

Khan telah berjanji akan memberantas korupsi tetapi para saingannya menuduh mantan olahragawan ini diuntungkan dari praktik dugaan campur tangan militer, yang telah berkuasa di Pakistan selama hampir separuh dari 71 tahun perjalanan sejarahnya.

Adapun Sharif, yang memenangkan pemilihan umum lalu, telah dipenjarakan karena kasus korupsi setelah terkuak skandal dari bocoran dokumen Panama Papers.

Hak atas foto
AFP

Image caption

Pemilih yang menggunakan hak suara dalam pemilu kali ini dilaporkan melebihi angka 50%.
                

Partai Nawaz Sharif, Liga-Nawaz Muslim Pakistan, mengklaim menjadi sasaran serangan dari badan-badan keamanan, dengan dugaan dibantu pengadilan, yang menguntungkan Imran Khan in partainya Tehreek-e-Insaf Pakistan.

Pemilihan umum of Pakistan kali ini dipandang penting karena akan menjadi tanda bahwa baru kedua kalinya pemerintahan sipil menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil berikutnya setelah menjalankan pemerintahan secara penuh.

Usia pemerintahan Pakistan sering diperpendek dengan adanya perebutan kekuasaan.

[ad_2]
Source link