[ad_1]
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan penguatan nilai tukar rupiah bakal mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi beli. Dengan begitu, aliran modal asing (capital inflow) akan kembali ke pasar saham domestik.
“Pasar modal diharapkan dapat menerima limpahan kembali arus capital inflow, sehingga dapat mendongkrak kembali performa dari IHSG,” papar William melalui risetnya, Kamis (25/10).
Mengutip RTI Infokom, nilai tukar rupiah sudah tak lagi berada di area Rp15.200 per dolar Amerika Serikat (AS), melainkan di level Rp15.189 per dolar AS. Namun, rupiah pagi ini memang bergerak stagnan.
“Hari ini IHSG berpeluang naik, potensi terlihat cukup besar karena masih kuatnya fundamental ekonomi,” jelasnya.
Menurut William, IHSG akan berada dalam rentang support 5.686 dan resistance 5.889. Beberapa saham yang berpotensi memberikan cuan hari ini, di antaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Hal yang berbeda diungkapkan Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan. Ia menilai IHSG masih minim sentimen positif, sehingga indeks sulit untuk bergerak ke teritori positif.
“Secara teknikal mengindikasikan masih ada potensi pelemahan dalam jangka pendek,” kata Dennies dalam risetnya.
Apalagi, dari sisi global sendiri, IHSG juga masih dibayangi oleh faktor geopolitik akibat kematian jurnalis Jamal Khashoggi. Hal itu cenderung membuat hubungan bilateral Arab Saudi dengan beberapa negara lain meruncing.
“IHSG diprediksi melemah, support 5.636-5.672 dan resistance 5.781-5.854,” jelas Dennies.
Kemarin, IHSG merosot cukup tajam 1,52 persen ke level 5.709. Mayoritas saham atau sebanyak 298 saham berakhir merah, sedangkan 111 saham menguat dan 108 bergerak stagnan.
Tak sendirian, pelemahan tersebut juga terjadi di bursa saham Wall Street tadi malam. Terpantau, Dow Jones minus 2,41 persen, S&P500 minus 3,09 persen, dan Nasdaq Composite minus 4,43 persen.
(aud/bir)
[ad_2]
Source link