Masuk MSCI & Kinerja Oke, Prospek Saham PTBA Dinilai Positif



[ad_1]

Masuk MSCI & Kinerja Oke, Prospek Saham PTBA Dinilai Positif
Ilustrasi. – JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dinilai prospektif seiring dengan masuknya efek tersebut ke dalam Morgan Ctanley Capital International (MSCI) Index dan kinerja perseroan yang positif. Sejumlah badis pun berpeluang merevisi target saham tersebut.

Pada penutupan perdagangan Rabu (14/11/2018), saham PTBA naik 230 poin atau 4,95% menjadi Rp4.880. Sepanjang tahun berjalan, harga pun melambung 98,37%. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp56,22 triliun dengan Price to Earning Ratio (PER) 10,92 kali.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, kinerja PTBA sepanjang 2018 memang cenderung menguat. Hal ini membuat likuiditasnya menarik dengan harapan perseroan memberikan dividen besar.

“Faktor kinerja yang positif dan likuiditas sahamnya yang baik membuat fundamental PTBA bagus, sehingga masuk ke MSCI Index,” tuturnya, Rabu (14/11/2018).

Menurut Edwin, pergerakan saham PTBA pada hari ini sudah menembus target harga 2018 yang ditetapkan MNC Sekuritas, yakni Rp4.800. Pada 2019 dia memprediksi saham PTBA dapat mencapai 5.400.

Namun demikian, ada kemungkinan target harga 2019 tersebut direvisi karena menyesuaikan dengan sejumlah faktor terkini, seperti valuasi saham dan masuknya saham perseroan di MSCI Index. Dia menyimpulkan, ke depan saham PTBA cenderung positif.

Analis PT Panin Sekuritas Tbk. Adolf Sutrisno menyampaikan, kinerja PTBA pada kuartal III/2018 sebetulnya sejalan dengan proyek pasar. Namun, masuknya saham ke daftar MSCI Index menjadi faktor lebih yang melonjakkan harganya.

Saat ini, PTBA masih menjadi saham tambang pilihan utama Panin Sekuritas dengan target harga Rp5.000 sampai dengan akhir 2019. Namun demikian, target tersebut dapat mengalami revisi.

Salah satu poin utama dalam pertimbangan perhitungan ulang saham PTBA ialah revisi PP 23/2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Regulasi itu nantinya akan mengubah sejumlah komponen tarif pajak yang memengaruhi kinerja perusahaan.

“Sementara kami masih pakai target Rp5.000. Nanti kami dapat memberikan target harga batu setelah memasukkan perhitungan valuasi terkait regulasi pajak yang baru,” ujarnya.



[ad_2]
Source link