[ad_1]
JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia ikut berpartisipasi dalam pameran China International Import Expo (CIIE) di Shanghai, China, pada 5-10 November 2018. Pada pameran itu, Indonesia berhasil membukukan nilai transaksi 4,74 miliar dollar AS.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, perolehan tersebut menunjukkan potensi peningkatan dan perluasan pasar ekspor ke China semakin terbuka lebar.
“Ini merupakan bukti awal kalau produk Indonesia berpotensi menarik lebih banyak lagi konsumen China. Saya yakin ini baru awal karena akan terbuka potensi-potensi kerja sama lagi ke depannya,” ujar Enggar dalam keterangan tertulis, Kamis (15/11/2018).
Produk-produk unggulan yang menarik minat importir China selama pameran berlangsung adalah margarin, batu bara, plastik, biji kopi, sarang burung walet, kelapa sawit dan turunannya berupa fatty acid oleo dan oleo chemical, serta sektor perdagangan elektronik (e-commerce).
Baca juga: Oktober 2018, Ekspor Perhiasan dan Permata jadi Andalan
Enggar mengatakan, pemerintah selalu mengupayakan terjalinnya kerja sama yang menguntungkan dengan para pengusaha di setiap negara mitra.
“Kami selalu mengupayakan agar di setiap kunjungan kerja, perwakilan Pemerintah Indonesia tidak hanya bertemu dengan pejabat di negara tujuan, tetapi juga dengan pengusahanya. Untuk itu, kita adakan forum bisnis,” kata Enggar.
Enggar tak menyangka sekaligus bersyukur peserta pameran di Shanghai itu membludak sehingga semakin banyak yang mengenal produk Indonesia.
Di sela acara CIIE, Kemendag dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengadakan Forum Bisnis Indonesia-China yang sukses menarik minat banyak pengusaha asal China. Dari sekitar 300 peserta yang hadir, sebanyak 190 peserta merupakan mitra asal China dan 130 peserta berasal dari 54 perusahaan atau instansi Indonesia.
Baca juga: Transaksi di TEI Tembus Rp 127 Triliun, Mendag Optimistis Target Ekspor Nonmigas Terlampaui
Melalui forum bisnis itu, kata Enggar, pengusaha China diperkenalkan kepada potensi ekonomi, penguatan infrastruktur, kekayaan sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia.
Beragam produk unggulan Indonesia yang berpotensi menarik minat masyarakat China juga diperkenalkan, seperti minyak kelapa sawit dan sarang burung walet.
Enggar mengatakan, pemerintah Indonesia telah meyakinkan pemerintah China yang membidangi perdagangan bahwa defisit perdagangan Indonesia terhadap China harus terus dikurangi demi kelangsungan keseimbangan perdagangan dan pertumbuhan hubungan bisnis kedua negara.
“Saat ini defisit dengan China semakin berkurang setelah China meningkatkan pembelian produk CPO Indonesia. Forum bisnis yang digelar juga menunjukkan respons yang positif terjadinya peningkatan perdagangan bilateral,” sebut Enggar.
Pemerintah Indonesia juga siap memfasilitasi dunia usaha dalam meningkatkan perdagangan di tingkat internasional, antara lain melalui penyederhanaan birokrasi dan pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian.
[ad_2]
Source link