Mengenal Perokok Tangan Ketiga dan Risiko Kanker Paru-paru



[ad_1]

RAKYATKU.COM – Pernahkah Anda mendengar istilah perokok tangan ketiga atau thirdhand smoke (THS)? Itu adalah sebutan untuk orang yang masuk ke dalam sebuah ruangan yang sebelumnya digunakan untuk merokok.

Layaknya perokok pasif, thirdhand smoke juga berisiko terpapar zat berbahaya dari asap rokok meski di sekitarnya sudah tak tampak adanya asap tersebut. Hal ini bisa terjadi karena asap rokok bisa membentuk senyawa yang:

-Masih beredar di udara sekitar ruangan
-Menempel di permukaan dan bercampur dengan debu di sekitar lingkungan perokok
-Menempel di berbagai permukaan ruangan, seperti di dinding, karpet, tirai, perabot, pakaian dan lantai
-Bereaksi dengan zat lain yang ada di lingkungan sekitar dan dapat memicu polusi udara yang lebih berbahaya, seperti reaksi TSNA (Tobacco Specific Nitrosamine) yang bersifat karsinogenik.

Faktanya, asap rokok mengandung 7.000 zat kimia berbahaya, dan 69 di antaranya adalah zat karsinogen alias penyebab kanker. Beberapa zat tersebut, misalnya nikotin, timah, dan arsenic.

Menurut penelitian, penyerapan zat nikotin dapat terjadi cepat pada permukaan ruangan termasuk kulit dan pakaian. Hal ini dapat diketahui dengan mencium bau rokok meskipun sudah tidak ada asap rokok di area tersebut.

Third-hand smoke bersiko terkena kanker paru seperti perokok aktif dan perokok pasif. Hal ini dibuktikan pada penelitian yang dilakukan menggunakan tikus, di mana peneliti menemukan adanya kerusakan DNA pada thirdhand smoke akibat paparan zat dari sisa asap rokok. 

Peneliti mengatakan bahwa kerusakan DNA pada kasus tersebut bisa memicu terjadinya mutasi sel secara abnormal alias kanker.

Mengetahui adanya risiko itu, Anda yang merasa sebagai thirdhand smoke dianjurkan untuk segera ambil tindakan. Turunkan risiko kanker paru dengan tidak berada di lingkungan sekitar perokok. 

Jikapun mustahil, setidaknya cobalah untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Anda, misalnya dengan membuka jendela lebar-lebar jika ada yang merokok di dalam rumah.

Tak selesai di situ, jika Anda memang tinggal dengan seorang perokok, akan lebih baik bila Anda mengecat ulang dinding rumah secara berkala agar racun yang menempel bisa musnah. Anda pun dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri dengan mandi setidaknya dua kali sehari.

Hal lain yang tak boleh dilupakan, Anda harus terus berupaya sekuat tenaga untuk memberikan dorongan maupun motivasi pada anggota keluarga yang masih merokok agar mereka segera menghentikan kebiasaan buruk yang dilakukannya. Karena perilakunya tersebut tidak hanya berbahaya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.

Anda tak ingin terkena “getah” akibat perilaku negatif yang dilakukan orang lain dan menjadi thirdhand smoke, bukan?

Sumber: KlikDokter



[ad_2]
Source link