Model Baru Transportasi “Online” | Koran Jakarta



[ad_1]

Sebuah perusahaan rintisan atau startup transportasi online baru menawarkan keunikan tersendiri dari yang sudah ada. Tarif ditentukan dalam cluster harga tertentu dan saldo pengemudi tidak dipotong setelah transaksi.

Popularitas transportasi online semakin meluas. Dengan kelebihan pada kemudahan, kecepatan, aman, harga yang terjangkau, konsep transportasi online kini telah menjangkau hingga kota kabupaten di Indonesia. Dan, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, pada 10 November 2018, telah hadir perusahaan rintisan transportasi online terbaru dengan nama Bonceng.

Aplikasi ini akan terus menambah jumlah pengemudinya yang kini baru 2.000 orang. Meski baru, Bonceng memiliki beberapa layanan yang cukup lengkap di antaranya Bonceng Motor, Bonceng Mobil, Bingkis layanan untuk antar paket, dan layanan Bungkus yaitu sebuah layanan khusus antar makanan.

Di tengah persaingan dua raksasa transportasi online, yakni Go-Jek dan Grab, Bonceng harus memiliki kelebihan agar bisa berkompetisi. Aplikasi yang baru beroperasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya ini tidak memungut biaya dari setiap transaksi yang diperoleh pengemudi, tanpa menjelaskan lebih jauh cara mendapatkan pemasukan.

“Di Bonceng kami membebaskan segala potongan ataupun beban biaya transaksi kepada driver. Mereka cukup memenuhi persyaratan untuk bisa online agar dapat menerima order,” kata Founder & CEO Bonceng Faiz Noufal. Calon pengemudi, baik roda dua dan roda empat, cukup memenuhi persyaratan untuk bisa online agar dapat menerima order. Setiap transaksi yang diperoleh sepenuhnya (100 persen) menjadi milik driver.

Berapa pun transaksi yang diperoleh driver, Bonceng berjanji tidak akan memotong satu rupiah pun. Perbedaan lainnya adalah, jika tarif aplikasi kompetitor berdasarkan jarak per yang ditempuh, dan bahkan Grab akan menaikkan tarif saat sedang terjadi lonjakan permintaan maka Bonceng menetapkan tarif berbeda dari yang sudah ada.

Tarif yang dikenakan bukan lagi per kilometer perjalanan, melainkan harga cluster berdasar radius jarak perjalanan yang dikelompokkan dalam beberapa harga yang bulat. Mulai dari 5.000 rupiah, 10.000 rupiah, 15.000 rupiah, dan 20.000 rupiah dan seterusnya. Keunikan Bonceng selanjutnya yaitu, konsumen dapat memesan layanan penjemputan sesuai dengan waktu yang diinginkan hingga tujuh hari ke depan.

Konsumen bisa memesan lebih awal sesuai dengan jam penjemputan. Kelebihan model pemesanan beberapa hari sebelumnya membuat konsumen tidak perlu lagi tidak perlu sibuk melakukan pemesanan, dan menunggu jemputan karena diharapkan pengemudi sudah siap menjempuat pada jam yang ditetapkan.

Tombol panik

Salah satu kekhawatiran pengguna transportasi online adalah pada sisi keamanan. Untuk memberikan perlindungan pada penumpang, pada aplikasi Bonceng dilengkapi dengan Panic Button dengan ikon lonceng yang bisa dipencet dalam kondisi darurat. “Panic Button terhubung dengan kantor polisi, layanan ambulans, dan hingga kontak kerabat terdekat,” jelas Faiz.

Dia mengatakan, kepada para calon driver yang ingin bergabung dengan Bonceng dapat mendaftarkan diri dengan melakukan beberapa tahapan. Pertama, mendaftar melalui aplikasi atau website bonceng. id, kemudian calon driver akan terlebih dahulu diverifikasi dokumen, disusul dengan pembekalan, sebelum akhirnya driver bisa aktif mencari konsumen. Meski saat ini baru dalam tahap perekrutan pengemudi, namun Bonceng sudah digunakan oleh calon penumpang sejak peluncuran.

Khusus di Hari Pahlawan, Sabtu (10/11), dengan sign-up menggunakan kode referensi “Bonceng” pengguna mendapatkan welcome amount sebesar 100.000 rupiah pada e-dompet Bonceng yang dapat digunakan sebagai potongan diskon dalam 20 kali perjalanan pertama. hay/E-6

[ad_2]
Source link