Pemerintah Pangkas Tarif LRT Palembang Jadi Rp7.000



[ad_1]

Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memangkas tarif kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Palembang sebesar 30 persen dari Rp10 ribu menjadi Rp7 ribu per perjalanan. Tarif baru ini mulai berlaku 1 November 2018.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pemangkasan tarif dilakukan agar lebih terjangkau oleh masyarakat. Dengan demikian, tingkat okupansi dan pemanfaatannya bisa lebih optimal.

“Kalau orang dari satu tempat mau ke Universitas Sriwijaya mesti bayar Rp10 ribu. Sekarang, kami jadikan Rp7 ribu (per perjalanan). Kalau bolak-balik menjadi Rp14 ribu,” ujar Budi usai menghadiri sebuah acara di Jakarta, Senin (29/10).

Efektivitas ketersediaan moda yang mulai beroperasi pada perhelatan Asian Games 2018 ini juga ditingkatkan dengan menambah bus pengumpan setelah penumpang turun dari LRT Palembang di sejumlah titik, di antaranya di area Universitas Sriwijaya dan Halte Jakabaring.

Dengan demikian, mahasiswa bisa memanfaatkan LRT Pelembang dengan interkoneksi antar moda yang lebih baik.

“Okupansi akan meningkat karena mahasiswa atau anak sekolah yang bisa (mendapat tiket) lebih murah,” jelasnya.

Tak hanya itu, Kemenhub juga menambah jam operasional LRT Palembang. Tadinya, LRT Palembang beroperasi mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Namun, Kemenhub menambah jam operasional sebanyak empat jam menjadi pukul 05.00 WIB menjadi 21.00 WIB.

“Kami mengidentifikasi justru yang butuh waktu orang berangkat pagi atau pulang waktu sore,”

Lebih lanjut, untuk menjaga kualitas pelayanan, Budi memastikan kerusakan di stasiun DJKA LRT Palembang segera diperbaiki dan diperkirakan bisa beroperasi hari ini. Sebelumnya, plafon Stasiun DJKA LRT Palembang rusak karena diterjang hujan dan angin kencang di Palembang pada Sabtu (27/10) lalu.

“(Dampak angin ribut) itu bukan saja di Stasiun LRT tapi juga pada Benteng Kuto Besak, di Jakabaring dan ada beberapa lagi yang terkena,” terangnya. (sfr/agi)



[ad_2]
Source link