Pemerintah waspadai risiko penularan polio dari Papua Nugini



[ad_1]

Jakarta (ANTARA News) – Pemerintah mewaspadai kemungkinan penularan virus polio dari negara tetangga Papua Nugini, yang sedang menghadapi kejadian luar biasa (KLB) penyakit polio.

“Untuk polio, Indonesia sudah bebas. Tapi tentu harus hati-hati karena di Papua Nugini sedang terjadi KLB,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Jakarta, Selasa.

Di Indonesia, Nila menjelaskan, 70 juta anak usia di bawah 15 tahun sudah mendapat perlindunga dari vaksinasi polio. Vaksin polio sudah termasuk dalam program imunisasi dasar lengkap yang diberikan pada bayi.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono memastikan di Provinsi Papua tidak ada kasus penularan virus polio dari Papua Nugini.

Anung menjelaskan hingga saat ini ada tujuh kasus lumpuh layu akut mendadak yang terjadi pada anak di Provinsi Papua. Dua kasus di antaranya terdapat di Kota Merauke.

Tahun lalu juga ada 18 kasus lumpuh layu akut di Provinsi Papua, termasuk dua kasus di Kota Jayapura dan satu kasus di Kota Merauke.

Namun Anung memastikan tidak satu pun kasus lumpuh layu akut tersebut disebabkan oleh penyakit polio.

Kementerian Kesehatan memberikan perhatian lebih terhadap KLB polio yang terjadi di Papua Nugini dengan memberikan imunisasi polio pada anak di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Dalam pelaksanaan program kampanye imunisasi campak dan rubella yang masih berlangsung, di Provinsi Papua pemberian vaksin campak dan rubella (Measles-Rubella/MR) ditambah dengan vaksin polio.

“Per 17 Oktober, imunisasi di Papua diberikan dengan vaksin MRP, MR dan polio,” kata Anung.

Baca juga:
Papua Barat capai cakupan imunisasi MR tertinggi
70.833 bayi di Papua ikuti PIN Polio

 

Pewarta:
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018



[ad_2]
Source link