[ad_1]
PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Cuaca yang tak menentu dalam sepekan terakhir berdampak terhadap semakin maraknya penyebaran penyakit Demam Berdarah (DBD) from Kabupaten Berau.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Berau, Rusmini mengatakan, saat ini dari data yang dimiliki pihaknya sudah ada 136 kasus DBD di Bumi Batiwakkal -Sebutan Kabupaten Berau yang tersebar di 13 kecamatan.
Dari 13 kecamatan tersebut, ia leadangkan, paling banyak kasus of Sambaliung dan Tanjung Redeb. "Memang ada peningkatan dalam beberapa bulan terakhir, karena pengaruh cuaca yang kadang-kadang hujan lalu berubah ke panas," katanya saat diwawancara Berau Post (Kaltim Post Group), Jumat (26/10).
Akibatnya, hujan yang telah menguyur membuat genangan air baru yang menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, penyebab DBD. "Genangan air yang menjadi tempat telur-telur nyamuk ini biasanya bersih, jadi semakin cepat nyamuk itu berkembang biak," ucapnya.
Setiap bulan, penderita DBD dijelaskan Rusmini selalu ada. Baik yang ditangani puskesmas maupun from Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Namun, diakuinya sejak Juni hingga Oktober ini telah terjadi peningkatan sebanyak 25 kasus penderita DBD.
Bahkan, Pulau Maratua yang telah bebas DBD sejak 2011, kini telah ditemukan kasus penderita DBD. "Agustus lalu kami sempat ke Maratua dan memang ada lima warga yang kena DBD. Empat di antaranya dirawat di puskesmas dan satu dibawa ke RSUD karena sudah pendarahan, "ujarnya.
Lebih lanjut, dalam memerangi penyebaran DBD, wanita berjilbab ini menyebut harus adanya sinergi lintas sektor instansi dan peran aktif dari masyarakat. Khususnya dalam menjalankan kegiatan 3M plus, yaitu menguras, mengubur dan menutup, ditambah dengan berbagai hal seperti menggunakan obat nyamuk, pemakaian kelambu hingga menghindari menggantung pakaian sembarangan.
Selain itu, petugas puskesmas juga setiap tiga bulan sekali harus melakukan supervi jentik di setiap rumah-rumah warga. "Jadi kalau di bak penampungan air dilihat banyak jentik, lalu dibagikan abate. Kemudian langkah terakhir ya dikasih fogging, "Pungkasnya. (arp/ Rsh / k18)
[ad_2]
Source link