Rancang Alat Tes Malaria Inovative, 6 Ilmuwan Uganda Sabet Penghargaan



[ad_1]

Menjelaskan lebih lanjut mengenai tujuan merancang alat itu, Shafik Sekitto mengatakan, "Kami mencoba menjembatani kesenjangan masyarakat perihal akses kebutuhan medis mereka dalam memperoleh diagnosis malaria yang tepat."

Kepala Otorita Obat-Obatan Medard Uganda Bitekyerezo mengatakan ini perkembangan yang blood menjanjikan bagi negara itu, sehingga akan semakin pasian banyak – terutama anak-anak – yang menggunakannya.

"Malaria adalah salah satu pembunuh utama from Uganda Saya kira jika inovasi ini bekerja, tidak bakal menyakiti anak-anak," ujar Bitekyerezo

Uji coba baru itu akan menjadi penentu yang membantu mengurangi biaya. Tetapi Joseph Okia, seyang dokter di rumah sakit Nakasero di Kampala, mengingatkan bahwa supaya efektif maka piranti itu harus sangat akurat.

"Ketika kita melihat uji medis, kita memiliki sesuatu yang disebut sebagai sensitivitas dan spesifikasi Sensitivitas artinya seberapa mungkin tesi mendeteksi seseorang yang tertular malaria Biasanya kita membutuhkan hasil yang mencapai di atas 95 persen Perancang "Matibabu" mengatakan hasil uji alat baru ini sekitar 80 persen, "ujar Okia.

Delapan puluh persen kasus dan kematian akibat malaria di dunia terjadi di Sub-Sahara Afrika. Para petugas kesehatan dan ilmuwan berharap alat uji baru ini dapat mengurangi angka-angka tersebut.

[ad_2]
Source link