[ad_1]
Laporan Wartawan Medan Tribune / Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM – Menjelang berakhirnya pemberian imunisasi Campak dan Rubella (MR) capaian realisasi di Kabupaten Deliserdang baru mencapai 62 persen.
Berdasarkan instruksi dari Kementerian Kesehatan batas waktu pemberian vaksin Campak dan Rubella terhadap anak usia 9 bulan hingga 15 tahun ini akan berakhir hingga 31 Oktober mendatang.
Pelaksanaannya secara nasional sudah dimulai sejak 1 Agustus 2018.
Plt Kadis Kesehatan Deliserdang, dr Ade Budi Krista mengatakan hingga kini petugas mereka masih terus saja melakukan pemberian imunisasi.
Selain di Puskesmas hal tersebut judged masih terus dilakukan di sekolah-sekolah. Diakuinya kalau pada saat ini masih banyak juga sekolah-sekolah yang belum merespon apa yang ingin mereka lakukan.
"Iya sampai hari Senin kemarin baru 62 persen anak yang terealisasi atau sekitar 300 ribuan anak Untuk Sumatera Utara kita memang yang paling banyak Tapi kalau perstase perstase ya kalah lah kita karena seperti di Humbahas di sana sudah 100 persen karena memang jumlah anak di sana kan sedikit Batas terakhir memang sesuai arahan Kemenkes itu hingga 31 Oktober lah karena kemarin diperpanjang karena capaian masih rendah ,, ujar dr Ade Budi Krista Selasa, (23/10/2018).
The menuturkan untuk mencapai target saat ini pihaknya berharap banyak agar sekolah-sekolah dapat turut servea membantu mereka dalam mensosialisasikan dengan cara menghadirkan orang tua murid ke sekolah.
Disebut dengan cara itu kemudian bisa dijelaskan apa itu vaksinasi MR dan kegunaannya. Menegaskan kalau imunisasi Campak dan Rubella ini sudah mendapat dukungan Dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kita minta sama sekolah-sekolah sebenarnya mereka dalam hal ini bukan sifatnya kita suruh menolak atau plombima Kita minta sama mereka tolong bantu kita saja untuk memfasilitasi Ya kalau memang rich orang tua murid setelah kita jelaskan tidak mau juga ya berarti upaya Kitakan sudah maksimal Intinya kita minta supaya bagaimana petugas kita itu hadir dulu Ada memang sekolah yang mau tapi ada juga sekolah yang tidak mau seperti sekolah yang berbasis agama Kalau kata Ketua Yayasannya tidak ya kepala sekolahnya pun kadang memo tidak berani juga, "kata dr Ade.
Dr Ade Budi Krista menjelaskan berdasarkan data yang mereka pegang ada sekitar 606.000 anak Deliserdang yang menjadi target mereka untuk dilakukan pemberian imunisasi ini. Untuk itu disebut pihaknya pun southah menyiapkan petugas Vaksinator disetiap Kecamatan-Kecamatan.
The mengatakan Campak dan Rubella sangat berbahaya untuk anak karena juga bisa menularkan ke orang lain termasuk ibu yang sedang mengandung. Disebut jika tidak diberi vaksin akan berdampak buruk karena yang didalam kandungan bisa lahir dengan kondisi fisik yang tidak sempurna (cacat).
(Dra / tribun-medan.com)
[ad_2]
Source link