Rendah Karbohidrat Tak Efektif Turunkan Diet Berat Badan, Benarkah?



[ad_1]

KOMPAS.com – Diet karbohidrat karbohidrat dipercaya sebagai salah satu cara ampuh untuk menurunkan berat badan

Beberapa pakar kesehatan percaya mengurangi asupan kabohidrat dan meningkatkan asupan lemak adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan

Inilah yang menyebabkan tingginya peminat keto diet, yang kapa konsumsi tinggi lemak karbohidrat

Tubuh penganut diet keto akan mengalami proses ketosis yaitu pembakaran lemak untuk energi, yang mendorong penurunan berat badan.

Sayangnya, sebuah riset menemukan jika pola diet teutertak tak efektif untuk menurunkan berat badan

Dilansir dari laman Men's Health, riset tersebut dilakukan oleh peneliti dari University of Aberdeen dan Chinese Academy of Sciences .

Riset dilakukan dengan subjek penelitian berupa tikus dalam waktu tiga bulan masa penelitian.

Hasil menunjukkan, tikus yang mengonsumsi maka You may also be interested in the name of a person who is a man who is a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, a man, or a man. membraat berat badan tikus bertambah

Selama tiga bulan, yang setara dengan sembilan tahun masa manusia, John Speakman dari University of Aberdeen selaku pemimpin riset mempelajari bagaimana tikus merespon 30 pola diet yang berbeda.

Baca juga: Yuk , Ungkap Penyebab Berat Badan Balik Lagi Setelah Diet

Pola diet diberi variasi dalam hal kandungan lemak dan karbohidratnya.

Makanan tersebut disediakan untuk para hewan, sehigga mereka bisa makan kapan pun mereka suka dan sebanyak yang mereka inginkan.

Pada akhir tiga bulan masa riset, Speakman menemukan tikus yang diberi 50 hingga 60 persen makanan tinggi lemak memiliki berat

Ketika periset melihat struktur otak subjek penelitian, kata Speakman, peneliti menemukan gen yang mengontrol respon teradap aktivitas menyenangkan seperti makan atau seks.

Gen tersebut diaktifkan ketika tikus mengonsumsi makanan tinggi lemak. Namur, tidak ada stimulasi pada gen tersebut ketika tikus mengonsumsi makanan rendah karbohidrat

Hasil riset ini memecah asumsi bahwa konsumsi lemak bisa membuat kenyang, membantu mengonsumsi lebih sedikit kalori secara keseluruhan.

Menurut Speakman, diet tinggi lemak justru memicu tikus untuk mengonsumsi lebih banyak kalori

Menariknya, peneliti menemukan yang tikus yang terapiri yang terdiri dari 80 persen lemak mengalami kenaikan bobot lebih vindah 15 persen daripada tikus yang maintan 50 hingga 60 persen diet lemak

Meskipun diet keto conductapkan pola konsumsi 80 persen tinggi lemak, Speakman menyakini tikus yang melakukan diet lemak 80 persen tidak mengalami ketosis.

Ini disebabkan karena tikus tidak memerlukan banyak karbohidrat untuk energi.

Oleh karena itu, tikus tidak peru memproduksi keton sebagai bahan bakar tubuh mereka.

Hasil menunjukan diet rendah karbohidrat dan konsumsi lemak yang sangat tingi, menyeba bkan penurunan berat badan atau setidaknya menjaga berat badan

hal tersebut tentu memiliki hasil yang berbeda dibandingkan diet tinggi lemak dan kahrah dengan jumlah moderat

Jadi, apa artinya ini bagi manusia?

Menurut Speakman dan Dr. Konstantinos Spaniolas, Direktur Associate Dari Stony Brook Metabolic and Bariatric Weight Loss Center di New York, ini jela sangat rumit pada mekanism tubuh manusia.

Penelitian Speakman ini mengunakan hewan sebagai subjek riset dan mungkin tidak memiliki implikasi sama sekali bagi manusia.

"Seringkali sangat sulit untuk mortjemahkan penelitian tikus kepada manusia," kata Spaniolas.

Namun, bagi Spaniolas tikus yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat tidak mengalami kenaikan berat badan bukan hal yang mengejutkan.

Baca judged: 6 Aturan Aman Menjalani Diet Rendah Karbohidrat

"Diet tinggi karbohidrat bukanlah rekomendasi untuk menurunkan berat badan, "katanya."

Tapi, Spaniolas merasa bingung mengapa tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak mendapatkan penambahan berat badan lebih tinggi daripada diet tinggi kabohidrat

Hasil riset Speakman memang mengatakan diet tinggi lemak bukan satu-satunya penyebab kenaikan

Tapi, menurur Spaniolas, ketosis bekerja dalam jangka hank bagi manusia.

Selain itu, banyak riset tentang diet karbohirat kerbohirat seperti diet keto mendukung hal ini.

ada banyak negative dampak dari mengonsumsi makanan tinggi lemak ini.

Bahkan, ada juga bukti yang menunjukan penurunan berat badan dari diet rendah karbohidrat seperti diet keto tak akan bertahan dalam jangka panjang.

[ad_2]
Source link