Satu Keluarga Tewas from India, Polisi Curigai Praktik Mistis



[ad_1]

Polisi masih menyelidiki kejadian ini dan mencurigai keterkaitan keluarga dengan praktik perdukunan

Korban ke sebelas diidentifikasikan sebagai seorang nenek berusia 75 tahun ditemukan tewas di lantai rumah, kata polisi sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita AFP

Sementara sepuluh korban yang tergantung adalah anak-anaknya beserta leading dan lima orang cucu. Sementara anjing keluarga tersebut ditemukan selamat

"Masih terlalu dini (untuk mengetahui apa yang terjadi). Investigasi masih terus berlanjut dan kami belum dapat menyimpulkan apapun, "kata polisi tersebut."

Kasus ini didaftarkan sebagai kasus pembunuhan Tidak ditemukan bekas peluru atau surat peninggalan bunuh diri

Koran Hindustan Times melaporkan bahwa keluarga tersebut telah tinggal di distrik Burari di New Delhi, India, selama dua dekade Rumah tersebut milik warga lokal pemilik warung susu dan kayu lapis

Jasad mereka ditemukan oleh seorang warang yang hendak membeli susu pada Minggu pagi, seperti dilaporkan BBC Hindi

"Ketika saya memasuki toko, semua pintu terbuka dan jasad mereka tergantung di langit-langit dengan tangan terikat, "Gurcharan Singh, local warga mengatakan sebagaimana dikutip dari BBC.

Praktik perdukunan?

polisi menyatakan tidak ada tanda-tanda perusakan rumah maupun hilangnya barang-barang berharga

Kantor berita Reuters mengatakan polisi menemukan tulisan tangan di rumah tersebut yang "mengindikasikan ad anya praktik spiritual dan mistis tertentu yang dijalani oleh keluarga tersebut, "

" Catatan tersebut menunjukkan kesamaan kuat, dimana mata, mulut dan tangan para korban diikat dan diisolasi. "

Perang antar geng

Hanya dua minggu sebelumnya terjadi perang antar geng di desa yang sama. Sedikitnya tiga orang tewas dan lima luka-luka saat dua gank yang bermusuhan beradu tembak di pasar Burari

Polisi menyatakan belum melihat keterkaitan antara dua kejadian tersebut, namun mengatakan mereka akan meginvestigasi segala kemungkinan.

ae / rzn (Reuters / BBCAFP // Hindustan Times)

[ad_2]
Source link