Sejumlah Tokoh di Jombang Ingatkan Bahaya Diabetes



[ad_1]

Jombang,

Pengetahuan terkait kesehatan dirasa perlu dilakukan secara intensif kepada masyarakat. Keterbatasan akses dan kesempatan dalam mendapat pemahaman adalah di antara alasan warga kurang memperoleh pengetahuan terkait kesehatan. Termasuk Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis.

Karenanya, sejumlah tokoh di Jombang Jawa Timur menyambut baik ikhtiar yang dilakukan Pimpinan Pusat (PP) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) yang mengadakan skrining diabetes mellitus. Dan mereka mengingatkan akan bahaya DM serta cara menghindarinya.

“Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis adalah salah satu penyakit metabolisme yang dapat menyerang siapa saja dan akan berlangsung dalam jangka yang lama bagi penderitanya,” kata HM Zulfikar As’ad, Rabu (14/11).

Menurut salah seorang pengasuh di Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan ini, Indonesia merupakan sepuluh negara tertinggi penderita DM. 

“Salah satu cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan cara hidup dan bergaya hidup sehat,” jelas Wakil Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang ini.

Yang juga harus dilakukan adalah mengenali DM secara baik. “Pada saat yang sama  mengatur makan dan minum, berolahraga, istirahat cukup dan menghindari stress serta senantiasa berperilaku positif sebagai makhluk Tuhan,” jelas Gus Ufik, sapaan akrabnya.

Kepala Dinas Kesehatan Jombang juga menyatakan bahwa kencing manis sebagai musuh besar. “Bersama marilah kita cegah,” kata Pudji Umbaran. 

Menurutnya, bagi mereka yang sudah terkena, maka yang harus dilakukan adalah mencegah komplikasinya. “Ayo atur pola makan dari mulai jenis, jumlah dan frekuensi, dan olahraga secara rutin,” jelasnya. 

Dalam pandangan Dokter Pudji, sehat haruslah terus diupayakan. “Hal itu demi mewujudkan Jombang yang berkarakter dan berdaya saing,” tandasnya..

Puluhan warga di Kecamatan Mojoagung dan Bandar Kedungmulyo Jombang terlihat antusias mengikuti skrining terkait DM yang dilaksanakan PP LKNU. Kegiatan diberi nama LKNU for Diabetes Mellitus.

“Selama kegiatan, warga mendapatkan pemeriksaan gula darah secara gratis,” kata Widiya Astutik. 

Tim LK PBNU ini  menjelaskan bahwa kegiatan skrining berlangsung sejak Selasa (13/11) hingga hari ini. “Dan alhamdulillah hingga hari ini sudah ada puluhan masyarakat sehat yang sudah terskrining oleh kami,” ungkapnya. Mereka masing-masing tersebar di Desa Banjarsari dan Desa Tinggar.

Program meningkatkan kesadaran masyarakat tentang DM ini bekerjasama dengan World Diabetes Foundation. “Ini sudah dirilis sejak 2017 dan dimulainya kegiatan skrining atau penapisan gula darah gratis di wilayah kabupaten Jombang baru akhir bulan Agustus 2018,” jelas Widya, sapaan akrabnya. 

Di dua kecamatan yang terpilih, masing-masing terdiri dari tiga desa. Di Mojoagung meliputi Desa Mojotrisno, Miagan, dan Dukuhdimoro. Sedangkan Kecamatan Bandar Kedungmulyo meliputi Desa Banjarsari, Tinggar, dan Karang Dagangan. (Ibnu Nawawi)



[ad_2]
Source link