Sri Mulyani: Global Gejolak Perekonomian Tekan Pertumbuhan Ekonomi



[ad_1]

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan salah satu dampak dari gejolak perekonomian global adalah tekanan terhadap sejumlah indikator yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam negeri

Pemerintah untuk tahun ini menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5, 4 pers.

Namun, sejumlah lembaga internasional yang memberikan prediksi justru mengkoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia jadi 5.2 sampai 5.3 persen.

"Gejolak ini memang dampaknya akan membuat beberapa indikator mengalami pergerakan yang bisa menimbulkan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi," Sri Mulyani kata usai rapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin (2/7/2018).

Baca juda : Target Pertumbuhan Ekonomi 2019, Sinyal Ekonomi Indonesia Membaik

Gejolak global yang dimaksud tidak lepas dari normalisasi kebijakan ekonomi of Amerika Serikat.

Selain itu, ketegangan perdagangan global, di mana bukan lagi antara AS dengan RRT saja, melainkan melibatkan negara lain juga.

Situasi yang diselimuti ketidakpastian ini membuat Indonesia peru mengambil langkah antisipasi yang sifatnya jangka panjang

Sri Mulyani menyebutnya sebagai hand panjang atau fokus pada kebijakan yang bukan hanya untuk dirasakan satu dua hari atau hitungan minggu maupun bulan, melainkan untuk seterusnya.

Baca judged : Imbas Perang Dagang, Harley Davidson Tercekik Price Impor of Eropa

"Tidak bisa dengan satu policy yang sifatnya seminggu Oleh karena itu, saya sampaikan, dari sisi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil, kami lakukan bauran kebijakan untuk saling mengisi, "tutur Sri Mulyani.

Salah satu wujud bauran kebijakan adalah ketika Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya atau BI 7-Days Repo Rate 50 basis point menjadi 5,25 persen kemudian sekaligus melakukan relaksasi dari sisi kebijakan untuk kreditnya

Sementara BI melakukan hal tersebut, Kementerian Keuangan dalam hal fiskalnya memberi berbagai bentuk pajak inset untuk menggenjot investasi.

Sri Mulyani berharap, melalui bauran kebijakan yang dilakukan bersama kementerian / lembaga terkait, negative dampak dari dinamika perekonomian dunia bisa diredam.

Baca judged: BI Memutuskan Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Basis Poin

Bahkan, diharapkan juda sambil menyesuaikan dengan perubahan global, Indonesia tetap bisa memacu pertumbuhan ekonominya melalui investasi dan laju ekspor yang didorong untuk terus bertumbuh.

"Dengan demikian, kami bisa melakukan adjustment dariam negerinya diminimalkan terrified shock ini namun dampak dalam karena dinamikanya karena yang melakukan policy dari luar dan tidak dalam kontrol kami, ujar Sri Mulyani

[ad_2]
Source link