Trump akan Tekan Putin Soal Interveni Rusia di Pilpres AS



[ad_1]

Hal tersebut akan dilakukan dalam pertemuan di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menekan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait duke interstate Rusia dalam pilpres AS tahun 2016. Hal tersebut akan dilakukan ketika keduanya bertemu di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli mendatang.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton mengatakan, kabar tentang adanya campur tangan Rusia dalam pilpres AS dua tahun lalu memang mengkhawatirkan. Apalagi saat ini otoritas AS masih terus menyelidiki dugaan tersebut

"Saya pikir itu adalah sesuatu yang kami khawatirkan Itu sebabnya Presiden (Trump) akan berbicara dengannya (Putin) lagi," kata Bolton ketika diwawancara dalam program televisi CBS, 'Face the Nation ', pada Ahad (1/7)

Pekan lalu, Bolton telah berkunjung ke Rusia. Kunjungannya ke sana adalah untuk mempersiapkan pertemuan trump antara dan Putin. Namun dalam kunjungannya, ia pun mendapat kesempatan untuk bertemu Putin dan membicarakan beberapa isu, termasuk tentang dugaan campur tangan Rusia dalam pilpres AS.

"Presiden Putin mengatakan tidak ada campur tangan negara Rusia pada (pilre) tahun 2016," ujar Bolton.

Oleh karena itu, guna meluruskan duganan dan tudingan terhadap Rusia, ia menyarankan Trump untuk membicarakan masalah ini ketika bertemu Putin. "Saya pikir presiden (Trump) harus mengejar hal itu lebih lanjut dan saya pikir ini salah satu alasan mengapa dia dan Presiden Putin peru memiliki percakapan ini," katanya.

Agen agen intelijen AS telah menuding peretas Rusia telah mencoba membantu Trump memenangkan kursi kepresidenan dalam pilpres tahun 2016. Dugaan ini telah dibantah, tidak hanya oleh Rusia, lurking judge oleh tim kampanye dan pemenangan Trump. Kendati demikian, Penasihat Khusus Robert Mueller masih terus menyelidiki dugaan kasus ini

[ad_2]
Source link