[ad_1]
Membahas soal serangan jantung seperti tak ada habisnya. Bagaimana tidak, bukannya semakin berkurang, kini penyakit tersebut justru membidik sasaran baru, yaitu wanita usia muda.
Ada sebuah penelitan yang menyebut bahwa serangan jantung pada kelompok usia wanita muda kian meningkat.
Dilansir Medical News Today, penelitian yang dipresentasikan dalam jurnal medis “Circulation” ini menemukan kecenderungan yang mengkhawatirkan tentang insiden serangan jantung dalam beberapa dekade terakhir.
Penelitian ini menemukan bahwa wanita mudah lebih membutuhkan rawat inap untuk serangan jantung daripada pria. Dalam penelitian tersebut, peneliti memeriksa data dari 29 ribu orang 25-74 tahun yang masuk ke rumah sakit untuk melakukan perawatan infark miokardum (serangan jantung) pada 1995-2014.
Hasilnya, proporsi pasien muda yang dirawat di rumah sakit karena serangan jantung terus meningkat, yaitu 27 persen pada rentang waktu 1995-1999, kemudian meningkat menjadi 32 persen pada 2010-2014.
Selain itu, peningkatan pun terjadi pada kaum wanita muda, yakni dari proporsi 21 persen di tahun 90-an hingga menjadi 31 persen di era 2000-an.
Berdasarkan temuan penelitian tersebut, ini berarti wanita muda berisiko tinggi terkena hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal kronis dibandingkan pria muda.
Ini karena penyakit jantung erat kaitannya dengan tiga penyakit tersebut. Meski secara tradisional penyakit arteri koroner dianggap sebagai penyakit klasik kaum pria, tetapi penelitian ini ingin menyadarkan bahwa pencegahan penyakit kardiovaskular juga harus fokus pada wanita muda.
Bahkan, dikatakan oleh Dr. Ileana L. Pina kepada Medical News Today, ahli jantung dari Montefiore Medical Center di New York, Amerika Serikat, pembunuh wanita nomor satu bukan lagi kanker payudara atau kanker rahum, melainkan penyakit jantung.
Meski angka serangan jantung pada wanita muda ditemukan mengalami peningkatan, tapi nyatanya tak sedikit yang mengabaikannya. Padahal, salah satu faktor risiko yang meningkatkan risiko wanita muda terkena serangan jantung adalah adanya peran ganda seperti beban mengurus keluarga dan pekerjaan.
Para wanita ini kerap menomorduakan kesehatannya ketimbang hal lainnya. Padahal, memprioritaskan kesehatan diri itu penting sebelum mengurus keluarga dan karier.
Gejala serangan jantung pada wanita
Secara umum, Anda mungkin sudah tahu bahwa gejala khas serangan jantung adalah nyeri dada sebelah kiri secara tiba-tiba yang menjalar ke lengan kiri. Namun, dikatakan oleh dr. Jessica Florencia dari KlikDokter, gejala khas ini lebih sering terjadi pada pria.
“Pada wanita, gejala serangan jantung bisa sangat tidak khas, sehingga tidak mudah terdeteksi dan sering kali diabaikan,” kata dr. Jessica.
Inilah yang membuat para wanita perlu berhati-hati agar tidak salah mengenali gejala serangan jantung dengan penyakit lain seperti gangguan saluran pencernaan atau flu biasa. Dipaparkan oleh dr. Jessica, berikut ini adalah gejala serangan jantung pada wanita yang tidak khas dan harus diwaspadai.
– Nyeri dada seperti ditekan benda berat yang dapat terjadi di seluruh bagian dada. Ini bisa terjadi selama beberapa menit atau hilang timbul.
– Nyeri di daerah pada salah satu atau kedua lengan, punggung atas, leher, dan rahang yang tidak jelas penyebabnya. Sering kali ini berupa keluhan seperti diikat tali dengan kuat.
– Nyeri di daerah ulu hati atau rasa tertekan benda berat pada perut bagian atas.
– Sulit bernapas dengan atau tanpa nyeri dada.
– Mual dan muntah tanpa penyebab yang jelas.
– Pusing, rasa melayang, pingsan, dan mengalami gangguan tidur tanpa sebab yang jelas.
– Keringat dingin yang berlebihan.
– Rasa lelah meski sedang duduk atau beristirahat.
Kabar baiknya, serangan jantung juga bisa dicegah dengan melakukan serangkaian pola hidup sehat, seperti:
– Berhenti merokok dan jauhi diri dari paparan asapnya
– Menerapkan pola makan sehat
– Jaga berat badan ideal
– Berolahraga secara teratur dan tetap aktif
– Batasi konsumsi alkohol
– Hindari stres
– Kontrol rutin ke dokter sebagai upaya deteksi dini
Dengan kian meningkatnya angka serangan jantung pada wanita muda usia produktif, diharapkan kelompok usia ini akan makin peduli akan kesehatannya. Serangkaian pola hidup sehat di atas bisa dilakukan sebagai langkah-langkah pencegahan dari serangan jantung.(RN/ RVS/klikdokter)
[ad_2]
Source link