[ad_1]
“Bulan Oktober 2018 ini merupakan perpanjangan kedua yang diberikan dalam vaksin MR termasuk Riau. Namun hasilnya masih dibawah target nasional,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Rabu (24/10/2018).
Data terakhir yang diterima dari seluruh kabupatan dan kota, kata Mimi, pencapaian terakhir 23 Oktober baru 37,3 persen.
“Jadi pencapaian target nasional itu 95 persen. Namun kita masih 37,3 persen. Padahal saat ini merupakan program lanjutan terakhir hingga bulan ini saja,” kata Mimi.
Dari data yang disampaikan, saat ini pencapaian target secara nasional dalam program kedua di luar pulau Jawa, posisi Papua Barat melebihi target nasional, 98,95 persen.
Selanjutnya di susul Bali dengan pencapaian target 94,1 persen. Untuk di wilayah provinsi yang ada di Sumatera, Lampung urutan teratas dengan pencapaian, 91,11 persen. Selanjutnya Bengkulu dengan pencapaian vaksin MR 78,9 persen.
Posisi Provinsi Riau dalam pencapaian target hanya 37,3 persen dengan urutan ketiga dari yang terendah. Di bawah Riau, adalah Sumatera Barat dengan pencapaian 35,5 persen. Paling rendah di luar Jawa secara nasional adalah Provinsi Aceh hanya dapat 8,9 persen.
Kadis Kesehatan Riau, mengakui rendahnya pencapaian dari target nasional salah satu kendalah adanya masih pro dan kontranya soal vaksin MR di tengah masyarakat dan sejumlah tokoh agama.
“Padahal kita dalam sosialisasi vaksin MR untuk kesehatan generasi kita sudah menggandeng banyak pihak. Dari kepala daerah, MUI dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama. Tapi tetap saja di tengah masyarakat terjadi pro dan kontra soal halal dan haramnya vaksin tersebut,” kata Mimi.
(up/up)
Source link