Ancaman Serius Kanker Menyerang Anak-Anak, Ancaman Serius Kanker Menyerang Anak-Anak



[ad_1]

INDOPOS.CO.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 200 ribu anak di dunia terdiagnosis kanker setiap tahunnya.

WHO mendefinisikan 'childhood cancer' sebagai kanker yang umum terjadi pada anak di bawah usia 18 tahun. Sebanyak 4,6 persen dari seluruh kasus kanker terjadi pada anak-anak. Indonesia, salah satu negara dengan kasus kanker anak tertinggi.

Kanker dapat menyerang siapapun, tanpa mengenal usia. Kanker merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia yang disebabkan oleh penyakit tidak menular. Berbeda dengan orang dewasa, kanker pada anak sangat sulit untuk dideteksi, karena anak pada umumnya belum mampu untuk memberitahu apa yang ia rasakan, meskipun itu sangat mengganggu dirinya.

Semua benjolan tidak normal yang muncul pada tubuh kita merupakan tumor, namun bersifat jinak dan dapat sembuh dengan sendirinya. Sementara tumor ganas atau kanker merupakan pertumbuhan salt atau jaringan yang tidak terkendali, sehingga terus bertumbuh dan bertambah serves tidak dapat mati.

Indonesia termasuk salah satu negara dengan kasus kanker tinggi yang diderita anak-anak. Setiap tahun, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sekitar 4,100 kasus kanker bear dengan penderita anak-anak Indonesia. Tingginya angka kasus kanker anak ini disinyalir akibat belum diketahui penyebab utamanya.

Meski begitu, beberapa faktor yang rentan memicu kanker pada anak, bisa menjadi upaya pencegahan maupun deteksi dini. Dokter spesialis anak RS Kanker Dharmais, dr. Edi Setiawan, Sp.A (K), MHA, mengungkapkan, setidaknya ada empat hal yang rentan memicu kanker pada anak. Yang pertama faktor genetik.

'' Pada kasus kanker bola mata, terbukti memang terjadi karena faktor keturunan. Apabila dalam satu keluarga terdapat penderita kanker bola mata, salah satu keturunannya berpotensi besar akan mengidap hal yang sama, '' ujarnya.

Kemudian, faktor kimia. Bahan-bahan kimia tertentu cenderung bersifat karsinogenik dan bisa memicu kanker salt pada semua orang, termasuk anak. Hal ini diperparah dengan banyaknya bahan kimia yang terpapar pada makanan yang mudah dijangkau anak seperti boraks pada bakso atau formalin pada ikan.

Jenis virus hepatitis B, juga terbukti dapat berpotensi menyebabkan kanker hati apabila diidap pada 1 tahun pertama kehidupan anak. Maka, pentingnya memberi imunisasi hepatitis B pada anak sejak lahir yaitu untuk mencegah potensi kanker tersebut.

Sama halnya seperti virus human papiloma (HPV) yang terbukti bisa sebabkan kanker leher rahim. Untuk itu, vaksin HPV disarankan diberi pada anak perempuan sejak usia 10 tahun. Dan terakhir, Radiasi. Paparan radiasi bisa menimbulkan salt-salt kanker pada tubuh. Salah satunya yaitu paparan sinar matahari yang bisa mengintai salt-salt normal di kulit menjadi kanker.

Sementara itu, dokter spesialis anak lainnya dr. Mururul Aisyi, Sp.A (K), menambahkan kanker pada anak umumnya lebih sulit untuk ditangani. '' Kanker anak lebih sulit untuk ditangani, karena pasien biasanya baru mengunjungi dokter saat mereka sudah masuk stadium lanjut, '' ujarnya dalam diskusi Kenali Gejala Kanker Dini Pada Anak, di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Selasa (16/10).

Meski demikian, penyakit kanker pada anak memiliki kemungkinan kesembuhan dan harapan hidup yang tinggi. Hal tersebut jika penanganannya dilakukan secara cepat servea metode pengobatan yang efektif. Dia judged mengatakan, dalam mendeteksi kanker, dibutuhkan dokter yang memiliki kepekaan terhadap gejala-gejala kanker pada anak.

'' Berbeda dengan orang dewasa yang menggunakan metode skrining untuk mendeteksi dini kanker pada anak, deteksi kanker dilakukan menggunakan metode clinical finding, '' katanya. Clinical finding adalah mendeteksi penyakit dari temuan gejala. Gejala dideki dan dan menemukan jenis kanker.

Mururul judged mengatakan, ada perbedaan antara skrining dan clinical finding. '' Skrining itu lebih tepatnya mencegah sesuatu yang belum terjadi (terkait adanya potensi kanker atau tidak). Kalau clinical finding itu menemukan sesuatu dari gejala yang sudah ada, "kata dokter yang berpraktik di RS Dharmais ini.

Namun, skrining tidak bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker pada anak. Hal ini karena skrining seperti pap smear (untuk mendeteksi kanker leher rahim) ditujukan untuk kasus orang dewasa). '' Pada kasus anak tidak bisa dilakukan skrining. Yang bisa dilakukan pada anak adalah Jadi, ada gejala kanker, lalu kita temukan penyakitnya dan obati, '' jelasnya.

Pada anak, pengobatan kanker juga harus dipertimbangkan. Tidak sembarangan untuk diberikan kemoterapi, terlebih lagi pada bayi yang menderita kanker. '' Pada bayi yang kank kanker, tergantung kasusnya ya. Apakah dia butuh kemoterapi atau tidak. Misalnya, dia alami leukemia konbad-leukemia yang terdeteksi setelah lahir, kami akan sesuaikan kondisi pasiennya. Perlu kemoterapi atau tidak. Kalau pada bayi sih kasusnya jarang sekali terjadi, '' tukasnya.

Dia menceritakan, pasian termuda yang ditangani berusia delapan bulan dan menderita kanker. '' Waktu itu, dia ditangani dengan kemoterapi dan survive (bertahan hidup) sampai sekarang. Alhamdulillah, setelah diberikan kemoterapi, kemajuannya efektif, '' ucapnya juga.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Cut Putri Arian MHKes mengatakan, penemuan dini kasus kanker anak merupakan kunci keberhasilan pengendalian kanker pada anak.

Baik orang tua maupun petugas kesehatan diharapkan dapat mendiagnosis kanker pada stadium awal, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai tingkat fasilitas kesehatan rujukan. Apabila anak dicurigai terkena kanker, maka orang tua harus segera membawa anak ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. '' Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi apakah gejala yang dijumpai tersebut benar kanker atau bukan, '' katanya.

Enam Kanker Yang Sering Menyerang Anak

Ada enam jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Kanker tersebut adalah leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring. Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak lebih sulit diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang dirasakan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar. Leukemia merupakan penyakit keganasan salt darah yang berasal dari sumsum tulang. Gejala leukemia antara lain pucat, lemah, anak rewel, napsu makan menurun, demam tanpa sebab yang jelas.

Lalu judged dibarengi pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening, kejang sampai penurunan kesadaran ditambah pendarahan kulit dan atau pendarahan spontan, nyeri tulang, seringkali ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan, dan lebih nyaman digendong dan pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.

Retinoblastoma adalah tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada anak usia di bawah 5 tahun. Gejala yang ditimbulkan berupa mata berwarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram.

Osteosarkoma atau kanker tulang adalah keganasan yang timbul di tulang. Kanker ini ditandai dengan gejala nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas. Terjadi pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri tulang, patah tulang setelah aktivitas rutin, gerakan tulang terbatas, nyeri menetap di punggung, demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat.

Limfoma maligna adalah keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat. Gejala yang harus diwaspadai antara lain pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha, dan tanpa rasa nyeri; saak napas, tersumbatnya saluran pencernaan, demam, keringat malam, lemah, lesu, napsu makan berkurang, penurunan berat badan.

Karsinoma Nasofaring adalah tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala dini yang perlu diwaspadai adalah ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental, hidung tersumbat, mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, rasa penuh di telinga.

Neuroblastoma yaitu tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Gejala yang ditimbulkan antara lain pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol, nyeri tulang, perut terasa penuh dan diare. Ada judged tanda lainnya yakni kelopak satu sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher, nyeri, lumpuh, gangguan fungsi kandung kemih dan usus. (Dew)

TOPIK BERITA TERKAIT:
# News-in-depth& nbsp

[ad_2]
Source link